Jumat, 18 Oktober 2013

Permintaan Perkantoran di Jakarta Mulai Melambat

Krisis ekonomi dan sempat berhentinya pemerintahan Amerika Serikat (AS) berdampak pada menurunnya permintaan properti di Jakarta.

Head of Research Jones Lang LaSalle Anton Sutorus mengatakan krisis ekonomi, shutdown pemerintahan Amerika, melemahnya rupiah dan beberapa keputusan Bank Indonesia terkait suku bunga acuan berdampak pada menurunnya tingkat permintaan pasar perkantoran di Jakarta.

"Berdasarkan hasil survei pasar properti di Jakarta yang kami lakukan baru-baru ini, terjadi perlambatan pada permintaan properti di Jakarta," kata Anton kepada wartawan di Kantor Jones Lang LaSalle di SCBD, Kamis (17/10/2013).

Anton mencontohkan seperti penyerapan ruang kantor di wilayah segitiga segi emas (CBD) di triwulan III mengalami penurunan dari tahun lalu mencapai 93.000 meter per segi, sampai saat ini hanya mencapai 61.000 meter per segi.

"Namun tingkat hunian ruang kantor (okupansi) masih tetap tinggi, bahkan naik tipis ke 93%, ini karena tidak adanya penambahan pasokan kantor baru pada kuartal III tahun ini," ucapnya.

Bahkan akibat melemahnya rupiah dalam beberapa pekan terakhir ini berdampak pada naiknya harga ruang sewa kantor dan tenan.

"Cukup banyak perkantoran seperti di kawasan TB Simatupang, sewa kantornya berdasarkan kurs dolar, sehingga ketika rupiah saat ini melemah, harga sewanya naik signifikan," ungkap Aton.

Saat ini dikawasan CBD suplai perkantoran yang ada jumlahya mencapai 4,7 juta meter per segi dengan okupansi 92%.

"Sampai akhir tahun akan ada tambahan 1,7 juta m2, dengan harga sewa Rp 228.100 per meter per segi, dengan base rent Rp 158.200 dan service charge Rp 69.900 per meter per segi," ungkapnya.

Selain menyebabkan penurunan pasar properti dan meningkatkan harga sewa akibat dampak-dampak tersebut, kondisi pada kuartal III 2013 ini juga berdampak pada ditundanya rencana ekspansi perusahaan-perusahaan.

"Akibat antisipasi perlambatan ekonomi dan prospek iklim investasi ke depan, perusahan-perusahaan pengguna gedung kantor komersial juga menahan rencana ekspansi mereka. Ini terlihat dari menurunnya volume transaksi penyewaan ruang kantor di daerah CBD," katanya.

Penjualan Kondominium Terganjal Aturan LTV dari BI

Bank Indonesia (BI) telah menerbitkan aturan pembatasan besaran kredit untuk rumah kedua dan ketiga atau loan to value (LTV), hal ini akan berdampak pada menurunnya penjualan di sektor kondominium.

"Akibat kebijakan LTV (Loan to value ratio) dan kenaikan suku bunga berpengaruh pada melambatnya penjualan kondominium di paruh kedua tahun ini," kata Head of Residential Jones Lang LaSalle Luke Rowe pada kesempatan yang sama.

Luke mengatakan penjualan unit kondominium pada Juli-September 2013 di pasar primer mencapai 2.390 unit atau hampir separuh penjualan pada triwulan sebelumnya.

"Namun walau diprediksi penjualan kondominium di paruh kedua melambat, akan tetapi jumlah total penjualan kondominium tahun ini kami prediksi akan mencapai rekor baru atau melampaui rekor penjualan pada 2012 lalu yang mencapai 12.700 unit. Pasalnya sampai September saja penjualan kondominium telah mencapai 11.000 unit," ungkapnya.

Ditambahkan Head of Market Jones Lang LaSalle Angela Wibawa, aturan LTV dari BI memang berpengaruh pada penjualan kondominium.

"Pengaruhnya tentu pada investasi dibidang properti salah satunya kondominium. Karena ada batasan kredit untuk investasi kondominium masyarakat untuk kondominium kedua, ketiga dan seterusnya. Sedangkan untuk yang beli pertamakali tidak ada masalah," tutupnya.

Sumber: detik

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Cari Properti

Custom Search

Ir. Andreas Siregar

Konsultan Properti

Pendiri AB Property

Tenaga Pengajar pada

PANANGIAN SCHOOL OF PROPERTY

Follow Twitter @penilaipublik untuk Tips & Konsultasi Properti

Aditya Budi Setyawan

Pendiri AB Property (Partner) ✉absetyawanwassuccess@live.com

☎ 0878787 702 99

085 7755 1819 5

0852 2120 3653

021 444 300 33 (flexi)

BB : 31 789 C84

Facebook Twitter MySpace Blogger Google Talk absetyawan Y! messenger adityabsetyawan
My QR VCard

Cari