Jakarta
kembali memimpin pertumbuhan sewa kantor tertinggi, dari 27 pasar
perkantoran kota-kota besar se-Asia Pasifik pada kuartal I/2012.
Laporan terbaru perusahaan konsultan properti Jones Lang LaSalle
menyebutkan pertumbuhan tarif sewa kantor di Jakarta pada kuartal
I/2012 mencapai 7,9% dibandingkan rata-rata tarif sewa kuartal
sebelumnya. Angka ini merupakan pertumbuhan tertinggi dari 27 kota-kota
besar di Asia Pasifik yang disurvei.
Pasar perkantoran kedua dengan pertumbuhan sewa tertinggi yaitu
Beijing, tercatat 5,3%. Dari 27 pasar perkantoran Asia Pasifik, 13
diantaranya menunjukan pertumbuhan positif pada kuartal I/2012
dibandingkan kuartal IV/2011. Kota-kota yang mengalami pertumbuhan
positif itu diantaranya Chennai (2,7%), Bangalore (2,3%), Brisbane
(3,6%), Perth (4,1%), Manila (1%), dan Sydney (0,8%).
Adapun pasar sewa di tiga kota stabil yaitu di Mumbai, Delhi, dan
Melbourne. Pasar sewa kantor di 11 kota yang justru mengalami penurunan.
Umumnya merupakan kota-kota yang selama ini menjadi pusat bisnis di
Asia Pasifik. Pasar kantor yang mengalami kontraksi yaitu Hong Kong
(-6,3%), Singapura (-5,2%), Taipei (-2,3%), dan Seoul (-1,6%).
Jane Murray, Kepala Riset Asia Pasifik Jones Lang LaSalle, mengatakan
ketidakastian kondisi ekonomi global yang dipicu oleh krisis di Uni
Eropa berimbas pada menurunnya permintaan tambahan kantor baru bagi
perusahan-perusahaan multinasional . Meskipun kondisi ekonomi Asia
Pasifik masih positif, namun mayoritas perusahaan memilih bersikap
menunggu selama awal 2012.
“Pasar sewa kantor pada tahun ini juga cenderung akan menurun
dibandingkan 2011,” katanya dalam riset terbaru yang diterima Bisnis,
hari ini (4/5).
Todd Lauchlan, Kepala Perwakilan Jones Lang LaSalle Indonesia, mengatakan
permintaan penambahan kantor baru pada tahun ini di Jakarta baik di
kawasan pusat bisnis (CBD) maupaun di luar CBD tetap kuat. Kondisi ini
bisa dilihat dari proyek-proyek perkantoran baru degan kualitas premium
tingkat okupansinya sudah mencapai 100%. (arh)
bisnis.com