Harga properti hunian di 14 kota besar di Indonesia tercatat naik di
triwulan pertama tahun 2012 ini. Kenaikan tersebut terjadi dalam
perbandingan dengan triwulan sebelumnya, ataupun dengan triwulan I tahun
2011. Hal tersebut dijelaskan dalam Survei Properti Residensial Triwulan I Tahun 2012 yang dipublikasikan hari ini oleh Bank Indonesia.
Indeks Harga Properti Residensial dari Bank Indonesia menunjukkan
adanya kenaikan sebesar 0,82% bila triwulan I tahun 2012 dibandingkan
dengan triwulan terakhir tahun 2011.
Sementara, bila triwulan I 2012 dibandingkan dengan triwulan I tahun 2011, ada kenaikan sebesar 3,59%.
Sebagian besar responden survei, yakni 30,67%, berpendapat bahwa penyebab kenaikan harga itu adalah kenaikan harga bangunan.
Dan dari 14 kota tersebut, kenaikan harga terbesar terjadi di Kota Padang.
Untuk triwulan I tahun 2012, kenaikan harga tertinggi terjadi pada
rumah tipe besar. Indeks Harga Properti Residensial itu menunjukkan
bahwa di triwulan I 2012, ada kenaikan 0,90% daripada di kuartal
terakhir tahun 2011.
Selanjutnya, responden survei mengatakan adanya sejumlah faktor yang menghambat bisnis properti.
Itu adalah kenaikan harga bahan bangunan, tingginya suku bunga KPR
(kredit pemilikan rumah), sulitnya birokrasi perizinan, dan pajak yang
tinggi.
jaringnews.com