AB Property

AB Property didirikan untuk menjawab kebutuhan pasar terhadap solusi tepat dan terpadu di bidang property.


Jumat, 18 Mei 2012

Analisa Tim Ahli AB Property: Buka perumahan di Cirebon modalnya cuma separoh Bodetabek, untungnya lebih besar!

Pertumbuhan pasar properti khususnya di Cirebon tidak terlepas dari pertumbuhan faktor ekonomi. Kondisi siklus properti di Ciirebon pada saat ini cenderung pada posisi ground. Hal ini ditandai dengan tingkat bunga KPR yang cukup rendah, namun dukungan infrastruktur wilayah amat memadai.

Pada tahun-tahun mendatang, Cirebon juga diprediksikan akan menjadi kawasan zona Industri yang cukup besar di wilayah Jawa Barat. Hal ini ditandai dengan dibangunnya dua infrastruktur besar, yakni PLTU Cirebon dan jalan tol yang akan mengintegrasikan kota-kota industri di Pulau Jawa dengan Cirebon. Ketersediaan infrastruktur tersebut amat menarik minat investor untuk menanamkan modalnya di daerah ini.

Pada akhir 2011, di seputaran kota Cirebon saja, kami mencatat ada lebih 40 perumahan yang dibangun baik skala kecil mau pun besar, Seperti misalnya Lobunta Residence, Banjar Wangunan, Bumi Cirebon Adipura, Villa Kecapi Mas, Mundu de Cluster, Taman Kota Ciperna, Puri Karang Wangi, Green Kedaton, Taman Pandan Wangi, Taman Sipung Permai, Graha Indah Wanacala, Griya Pesona Kalijaga, Bumi Arum Sari, The Panorama Residence, Cempaka Wangi Regensi, Sunrise Boulevard Residence, Green Tuparev Residence, Bima Regency, Griya Jadi Mulia, Mega Residence, Montana Village, Green Cosmo, dan yang cukup besar adalah Pegambiran Residence dari Grage City Group yang dibangun diatas lahan lebih dari 50 Ha.

Pertumbuhan pesat itu juga didukung dengan pembangun Cirebon Super Blok yang siap dioperasikan pada akhir 2012 atau awal 2013. Superblok ini terdiri dari perkantoran, mall, hotel dan ruko. Data yang berhasil kami kumpulkan pada Januari 2012, tenant-tenant besar yang siap masuk di superblok tersebut adalah Matahari, dan Hypermart. 

Pertumbuhan bisnis di Cirebon juga dapat dilihat dengan dibangunnya beberapa hotel besar yang dikelola oleh operator terkenal, seperti Aston, Golden Flower, Luxton, Swiss Bell Hotel, Amaris, dan lain-lain. Dari data yang berhasil kami kumpulkan hingga akhir 2011 tingkat okupansi hotel di Cirebon sekitar 71-74%.

Faktor yang amat menarik di Cirebon adalah ketersediaan lahan yang masih luas dan murah. Saat ini rata-rata harga tanah di Kota Cirebon adalah Rp150rb - Rp200rb. Sedangkan harga tanah di Kabupaten Cirebon, adalah berkisar Rp15rb - Rp 40rb per meter persegi.Sementara, harga jual perumahan di Cirebon, sama dengan harga perumahan di Bodetabek.

Pertumbuhan Cirebon yang begitu pesat, dengan didukung infrastruktur yang amat memadai, serta ketersediaan lahan yang cukup luas dan murah,  belum lagi dengan biaya hidup yang relatif lebih murah, tentu sangat menggiurkan bagi pengembang. Hal ini masih ditambah lebih murahnya biaya-biaya perijinan serta minimnya pungli di lapangan. 

Bandingkan dengan Bodetabek! Anda siap ekspansi ke Cirebon?


Ir. Herman Priyadi, CPA.


Pendapat Tim Ahli AB Property Tentang Prospek Landed House di Jabotabek

Dimuat pada Tabloid Kontan Edisi Khusus Mei 2012 "Investasi saat Booming Properti"

Kebanyakan orang Indonesia lebih suka tinggal di landed house ketimbang di apartemen

Menurut pendapat Pengamat Properti dari AB Properti Herman Priyadi, permintaan landed house terus meningkat karena orang Indonesia pada umumnya dan orang Jakarta pada khususnya masih sangat landed house minded. "Sekali pun di Jakarta banyak apartemen, kalau ada yang menjual landed house pasti ceapt laku," katanya.

Menurut Herman, orang Indoensia masih belum siap hidup di apartemen, apalagi perkerja kantoran yang rata-rata merindukan rumah yang masih memiliki halaman. Sayangnya, untuk mendapatkan hunian di Jakarta Anda harus merogok kocek yang sangat dalam.

Harga landed house di Jakarta Timur lebih murah

Menurut Herman, di kawasan Jakarta, selain di Jakarta Timur, harga landed house baru sudah sangat mahal, rata-rata Rp2 Miliar per unit. Bila Anda menginginkan harga yang miring, orang bisa melirik di kawasan Jakarta Timur seperti daerah sekitar Taman Mini atau Ceger. Harga tanah dikawasan tersebut masih ada yang di bawah Rp 1 juta per meter persegi (m2). "Di kawasan tersebut, masih ada rumah yang harganya Rp600juta sampai Rp700juta," ujar Herman.

Herman melihat, daerah Tangerang seperti Serpong dan Bintaro juga menjadi pilihan alternatif mencari rumah tinggal. Namun, karena pertumbuhan properti di kawasan ini sangat cepat, harga rumah pun semakin melangit.


Daerah Prospektif di Bogor dan Depok


Daerah prospektif dalam jangka waktu lima tahun mendatang adalah kawasan Bojong, Citayam, Cibubur, atau Cileungsi. "Sebab, akses transportasi di kawasan ini lebih banyak, ujarnya.

Perkembangan harga tanh di kawasan ini juga cukup signifikan. Bila tiga tahun lalu tanah di kawasan Cileungsi masih dihargai Rp 50.000,- per meter persegi, sekarang harganya sudah mencapai lebih dari Rp200.000,- per meter persegi.

sumber: Tabloid Kontan edisi khusus Mei 2012

selengkapnya dapa dibaca di
Hal 12 & Hal 13




Triwulan I 2012: Kredit properti meningkat 28,19%

Perbankan pada kuartal I tahun sudah menyalurkan kredit properti dengan nilai outstanding kredit mencapai Rp319,24 triliun atau tumbuh 28,19% dibandingkan dengan posisi kuartal yang sama tahun lalu, Rp249,04 triliun.
Penyaluran kredit properti itu terbagi pada tiga kelompok, yaitu untuk kredit konstruksi dengan akumulasi kredit sebesar Rp78,71 triliun, kredit real estat Rp44,20 triliun dan Kredit Pemilikan Rumah dan apartemen (KPR/KPA) senilai Rp196,32 triliun.
Hak itu terungkap dari data statistik kredit perbankan untuk sektor properti pada kuartal I/2012 yang dirilis oleh Bank Indonesia, sebagaimana dikutip dari laman situsnya, hari ini.
Nilai kredit properti yang disalurkan pada periode itu mencapai Rp17,97 triliun dibandingkan dengan posisi outstanding kredit per Desember 2011 Rp301,27 triliun.
Data bank Indonesia menunjukan skim KPR dan KPA merupakan bisnis andalan bagi perbankan dengan pertumbuhan kreditnya mencapai 33,37% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Perbankan selama tiga bulan pertama tahun ini mengucurkan KPR/KPA mencapai Rp13,69 triliun dengan posisi outstandingnya mencapai Rp196,31 triliun.
Selain itu, Bank Indonesia mencatat bank BUMN telah menyalurkan kredit properti selama kuartal I/2012 sebesar Rp5,27 triliun dengan posisi outstanding kredit Rp129,39 triliun.
Posisi outstanding kredit itu menunjukan pertumbuhan 38,16% dibandingkan dengan posisi kredit pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Bank pelat merah perinciannya telah mengucurkan kredit konstruksi dengan akumulasi kredit Rp28,08 triliun, kredit real estat sebesar Rp5,63 triliun dan KPR/KPA senilai Rp95,63 triliun.
Sementara itu, Bank swasta nasional telah menyalurkan kredit properti pada kuartal yang sama dengan dengan posisi outstanding kredit mencapai Rp149,60 triliun atau tumbuh 26,35% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Hal itu menunjukan bank swasta nasional selama kuartal I 2012 telahnya menyalurkan kredit properti Rp11,94 triliun.
Untuk Bank Pembangunan Daerah (BPD) telah pula menyalurkan kredit properti dengan posisi outstanding kredit mencapai Rp22,14 triliun atau naik tipis sebesar 3,16% dibandingkan dengan posisi kuartal I/2011.
Terkait dengan kredit properti ini, Bank Indonesia juga merilis ekspansi bank asing dengan posisi outstanding kredit pada Maret 2012 mencapai Rp4,42 triliun atau tumbuh 42,12% dibandingkan dengan posisi Maret 2011.
Menurut data statistik Bank Sentral, sebaran kredit properti oleh bank asing terdiri dari kredit konstruksi sebesar Rp1,54 triliun, kredit real estat Rp1,08 triliun dan KPR/KPA Rp1,78 triliun.
Sebelumnya, Directorate of Banking Research and Regulation Bank Indonesia Yunita Resmi Sari mengatakan permintaan kredit rumah atau KPR akan menurun secara temporer sebagai bentuk penyesuaian atas aturan baru BI yang mewajibkan rasi KPR 70% dari nilai jual rumah.
Aturan itu akan berlaku mulai Juni terkait dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.14/10/DPNP yang diterbitkan pada 15 Maret 2012, yang mengatur rasio Loan to Value (LTV) penyaluran KPR oleh bank yang dibatasi sebesar 70% dari harga jual rumah.
“Ya aturan KPR 70% itu akan berpengaruh terhadap konsumen properti. Bentuknya pembeli menunda transaksi karena harus menyiapkan uang muka yang nilainya membesar,” ujarnya, baru baru ini.(sut)

Hotel di pinggiran Jakarta Laris Manis

Pada kuartal I tahun 2012, tingkat okupansi hotel di dipinggiran Jakarta ternyata tumbuh lebih pesat ketimbang Jakarta. Hal ini sesuai dengan hasil riset dari konsultan properti Coldwell Banker.

Dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, tingkat okupansi hotel di Jakarta hanya 0,45% menjadi 65,18% di kuartal satu tahun ini. Sedangkan Bodetabek mengalami penambahan 10% menjadi 76%.

"Kenaikan hunian hotel ini didongkrak oleh banyaknya permintaan kamar hotel untuk kegiatan bisnis, meeting, dan konferensi sebagai alternatif kegiatan bisnis di luar Jakarta yang cukup padat," tulis Manager Research and Consultancy Coldwell Banker Indonesia Meyriana Kesuma dalam risetnya.
Permintaan untuk hotel berbintang, masih didominasi oleh perusahaan dan pemerintahan. Sementara itu, rendahnya permintaan okupansi hotel di Jakarta disebabkan oleh perbaikan sebagian hotel berbintang 5. Sebagian bahkan melakukan pergantian operator.
Di sisi lain, tarif sewa hotel sudah mengalami kenaikan yang signifikan. Coldwell Banker mencatat, kenaikan tarif rata-rata di Jakarta sebesar 8,8% sepanjang kuartal satu, menjadi Rp 1.140.000 per malam.
Kenaikan tarif hotel paling tajam dialami oleh hotel bintang lima sebesar 13% menjadi Rp 1.700.000 per malam, selanjutnya diikuti oleh bintang 3 sebesar 7,2% menjadi Rp 720.000, dan bintang 4 sebesar 5,8% menjadi Rp 1.039.000.

Menurut Meyriana, selain karena meningkatnya permintaan, faktor lain yang ikut mendongkrak naiknya harga sewa adalah isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). "Peningkatan tarif sewa adalah bentuk antisipasi pihak manajemen," ujar Meyriana lagi.
kontan.co.id

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Cari Properti

Custom Search

Ir. Andreas Siregar

Konsultan Properti

Pendiri AB Property

Tenaga Pengajar pada

PANANGIAN SCHOOL OF PROPERTY

Follow Twitter @penilaipublik untuk Tips & Konsultasi Properti

Aditya Budi Setyawan

Pendiri AB Property (Partner) ✉absetyawanwassuccess@live.com

☎ 0878787 702 99

085 7755 1819 5

0852 2120 3653

021 444 300 33 (flexi)

BB : 31 789 C84

Facebook Twitter MySpace Blogger Google Talk absetyawan Y! messenger adityabsetyawan
My QR VCard

Cari