Jakarta - Fenomena antrean konsumen
membeli rumah di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Banten bukan tanpa
alasan. Selain ditopang oleh infrastruktur yang lengkap, kawasan ini
juga mengalami kenaikan harga properti yang tinggi dibandingkan wilayah
lainnya di Jabodetabek.
Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda mengatakan sejak beberapa tahun terakhir kenaikan harga rumah di Serpong sangat fantastis. Bahkan beberapa tahun lalu harga tanah/rumah di Serpong sempat naik 50%-60% per tahun. Khusus tahun ini, memang ada perlambatan siklus properti dan kebijakan pembatasan dari Bank Indonesia.
"Yang saya pantau untuk Serpong secara keseluruhan dulu naiknya 50%-60% (per tahun), tahun 2013 ini saja kenaikannya 30%-32%, kenaikan harga rumah di Serpong memang masih tinggi," katanya kepada detikFinance, Rabu (9/10/2013)
Ia menuturkan secara umum harga rumah di Serpong sudah over value artinya harga yang ditawarkan sudah melampaui dari harga seharusnya. Namun karena Serpong dilengkapi infrastruktur yang lengkap seperti jalan tol, jalur kereta api, pusat perkantoran, ritel, rumah sakit, dan sebagainya membuat kawasan ini sangat seksi di mata konsumen.
Ia menyebutkan di zona utama kawasan Serpong-Kota Tangerang dikuasai oleh beberapa pengembang besar seperti Sinarmas Land dengan Bumi Serpong Damai (BSD), Summarecon dan Paramount, Modernland, Alam Sutera dan Lippo Karawaci. Para konsumen yang membeli di kawasan ini beragam mulai dari pengguna langsung hingga investor.
"Pembeli itu terdiri dari end user, dan investor, mereka mengharapkan harganya nanti bisa lebih tinggi," katanya.
Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda mengatakan sejak beberapa tahun terakhir kenaikan harga rumah di Serpong sangat fantastis. Bahkan beberapa tahun lalu harga tanah/rumah di Serpong sempat naik 50%-60% per tahun. Khusus tahun ini, memang ada perlambatan siklus properti dan kebijakan pembatasan dari Bank Indonesia.
"Yang saya pantau untuk Serpong secara keseluruhan dulu naiknya 50%-60% (per tahun), tahun 2013 ini saja kenaikannya 30%-32%, kenaikan harga rumah di Serpong memang masih tinggi," katanya kepada detikFinance, Rabu (9/10/2013)
Ia menuturkan secara umum harga rumah di Serpong sudah over value artinya harga yang ditawarkan sudah melampaui dari harga seharusnya. Namun karena Serpong dilengkapi infrastruktur yang lengkap seperti jalan tol, jalur kereta api, pusat perkantoran, ritel, rumah sakit, dan sebagainya membuat kawasan ini sangat seksi di mata konsumen.
Ia menyebutkan di zona utama kawasan Serpong-Kota Tangerang dikuasai oleh beberapa pengembang besar seperti Sinarmas Land dengan Bumi Serpong Damai (BSD), Summarecon dan Paramount, Modernland, Alam Sutera dan Lippo Karawaci. Para konsumen yang membeli di kawasan ini beragam mulai dari pengguna langsung hingga investor.
"Pembeli itu terdiri dari end user, dan investor, mereka mengharapkan harganya nanti bisa lebih tinggi," katanya.
(hen/dru)
sumber: detik
0 komentar:
Posting Komentar