Pengembang akan menyiasati 40.000 rumah yang terlanjur terbangun dan
tidak dapat terjual melalui skema fasilitas likuiditas pembiayaan
perumahan (FLPP) atau KPR subsidi. Agar tetap terserap masyarakat,
rumah-rumah ini akan diikutkan KPR komersial namun dengan bunga
bersahabat.
"Kita sedang kumpulin calon konsumen yang sebelum sudah menyatakan minat beli (rumah). Kita akan bicara, rumah tidak bisa ikut FLPP dengan kebijakan baru," kata Ketua DPD Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), Eddy Ganefo, Kamis (1/3/2012).
"Kita sedang kumpulin calon konsumen yang sebelum sudah menyatakan minat beli (rumah). Kita akan bicara, rumah tidak bisa ikut FLPP dengan kebijakan baru," kata Ketua DPD Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), Eddy Ganefo, Kamis (1/3/2012).