AB Property

AB Property didirikan untuk menjawab kebutuhan pasar terhadap solusi tepat dan terpadu di bidang property.


Rabu, 09 Mei 2012

Investasi di bidang properti adalah pilihan amat bijak

Di tengah kondisi perekonomian yang mulai stabil, sektor properti menjadi salah satu pilihan bijak untuk berinvestasi. Rumah dianggap sebagai investasi tanpa risiko karena harganya yang selalu meningkat.

Walaupun demikian calon pembeli tetap harus memperhatikan berbagai faktor seperti harga, lokasi, kualitas bangunan, tingkat kenyamanan hunian, keamanan, infrastruktur kawasan, kelengkapan fasilitas-fasilitas penunjang serta yang harus diperhatikan adalah siapa pengembang di belakangnya.

"Hal ini perlu diperhatikan agar bentuk investasi tersebut tetap memiliki prospek yang menjanjikan di masa mendatang,” kata Managing Director Corporate Strategy and Services Sinar Mas Land Ishak Chandra dalam keterangannya kepada Okezone, di Jakarta, Selasa (8/5/2012).

Seperti diketahui, prospek properti di Indonesia tengah bergelora. Selain bentuknya riil, investasi di properti memiliki keuntungan karena terlindung dari inflasi.

Harga properti dan tanah yang cenderung selalu naik menjadi salah satu faktor yang menarik banyak investor di sektor ini. Keuntungan yang didapatkan pun cukup besar. Apalagi Indonesia merupakan negara dengan return of investment (RoI) yang tinggi di sektor properti. 

Bank Indonesia: Kuartal I 2012 okupansi ruang kantor di Jakarta 95,5%

Tingkat hunian ruang kantor di Jakarta mencapai 95,54% di kuartal pertama tahun 2012 ini. Dan itu lebih tinggi daripada angka rata-rata untuk sepanjang tahun 2011 sampai kuartal pertama tahun 2012 yang sebesar 92,37%. Demikian dijelaskan oleh Survei Properti Komersial Triwulan I Tahun 2012 yang dipublikasikan hari ini oleh Bank Indonesia. 

Sampai dengan akhir triwulan I tahun 2012, total jumlah pasokan baru ruang kantor kelas A sebanyak 24.350 m2. Itu berlokasi di selatan Jakarta.

Survei itu menjelaskan bahwa sepanjang tahun 2009 sampai 2012, pasokan ruang perkantoran sewa ataupun jual di Jakarta, didominasi oleh kantor kelas B dengan porsi 57,89%.

Dan diikuti oleh perkantoran kelas A sebesar 32,26%.

Porsi untuk perkantoran kelas C sebesar 8,23%.

Sementara, permintaan terhadap ruang perkantoran—yang diindikasikan dari tingkat hunian—di triwulan I, selain cukup tinggi, juga tidak dipengaruhi oleh usia bangunan.

Tingkat hunian Ritel Sewa Jakarta dan sekitarnya
Dalam kesempatan yang sama, disampaikan pula bahwa tingkat hunian ruang ritel sewa di Jakarta dan kawasan sekitar (Bogor, Depok, dan Bekasi) tercatat sebesar 93,45%. Dan itu berarti naik 2,30% daripada angka serupa di triwulan terakhir tahun 2011; di triwulan pertama 2012, jumlah ruang ritel yang tersewa sebesar 86.070 m2. 

Survei itu menjelaskan bahwa di triwulan I 2012, jumlah pasokan baru ruang ritel di kawasan tersebut sebesar 15.000 m2. Itu karena penyelesaian pembangunan Cimanggis Square.

Sementara, total pasokan ruang ritel sewa di triwulan I itu sebesar 3,45 juta m2.

Di waktu tersebut, 85% ruang ritel sewa ada di Jakarta. Dan sisanya di Bogor, Depok, dan Bekasi.

Ke depan, menurut survei itu lagi, perkembangan pasar ruang ritel sewa tersebut semakin bagus. Itu karena hadirnya sembilan pusat belanja baru yang memberikan tambahan pasokan sebesar 551.860 m2.

jaringnews.com

Kemenpera siap bangun 1000 tower rusunami

Adanya Undang-undang Nomor 20 tahun 2011 membuat Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) akan mendorong program pembangunan 1000 rumah susun sederhana milik (rusunami).

Hal ini bertujuan memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah di seluruh Indonesia.

“Adanya Undang-undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rusun diharapkan dapat ikut mendorong program 1.000 tower Rusunami yang telah dicanangkan oleh pemerintah,” ujar Asisten Deputi Evaluasi Perumahan Formal Kemenpera, Bernaldy saat mewakili Menperamemberikan sambutan  pada acara Pencanangan Pembangunan Apartemen LA City, Jakarta, Selasa (8/5/2012).

Bernaldy mengatakan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2011 juga mengamanatkan beberapa hal penting seperti terkait penyediaan tanah, pemasaran, Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB), pengelolaan, peningkatan kualitas, pengendalian, dan peran serta masyarakat. Selain itu, regulasi tersebut juga mengakomodir pemanfaatan barang milik negara berupa pemanfaatan tanah serta  pendayagunaan tanah wakaf dengan cara sewa tanah.

Menurutnya, pengembang boleh saja melakukan pemasaran sebelum rumah dibangun. Namun wajib memenuhi beberapa persyaratan terkait kepastian dan ketentuan hak peruntukan ruang , hak tanah dari lembaga penjamin, status penguasaan Rusun, tinggi bangunan dan jaminan pembangunan dari lembaga penjamin.

“Namun, badan usaha dilarang menarik dana sebesar 80 persen dari pembeli sebelum memenuhi PPJB, karena sanksinya cukup berat seperti peringatan tertulis, pencabutan ijin, pidana kurungan dan pidana denda,” jelas Bernaldy.

Lebih lanjut, Bernaldy menambahkan Rusunami sebenarnya memiliki pangsa pasar yang cukup besar. Oleh karena itu, pihaknya berharap adanya peran serta aktif dari para pengembang untuk ikut berpartsisipasi dalam pembangunan hunian vertikal ini.

“Masyarakat yang berasal dari kalangan menengah ke bawah sebenarnya menjadi target pasar yang cukup besar bagi pengembang yang membangun Rusunami. Hal itu juga terlihat dari banyaknya masyarakat yang ingin membeli meskipun Rusun tersebut berada di pinggir kota,” pungkasnya.

Bupati Banyuwangi menutup 12 mini market & menolak ijinkan pembangunan mal

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas melarang mal berdiri ke Kabupaten Banyuwangi. Ia beralasan adanya mal akan menenggelamkan pedagang-pedagang pinggir jalan yang pendapatannya semakin menurun.

"Untuk memberikan perlindungan yang jualan di pinggir jalan omzetnya semakin berkurang, saya tidak mengizinkan mal masuk sebelum IPM (Indeks Pembangunan Manusia) kita 7,3, sekarang 7,208," kata Anas saat memberikan sambutan di acara Ground Breaking Grindling Plant Pabrik Semen Bosowa di Banyuwangi, Senin (7/5/2012).

Anas menuturkan, dirinya pun membatasi masuknya retailer seperti Alfamart dan Indomaret untuk masuk ke Banyuwangi, bahkan pemerintah daerah setempat telah menutup 12 diantaranya karena alasan tidak memiliki izin yang jelas.

"Alfamart, Indomaret sebagian ada 12 sudah saya tutup. Sudah saya kendalikan kok," katanya.

Anas mengungkapkan banyak pengembang yang ingin membuat pertokoan semacam mal di Banyuwangi, namun dirinya tetap belum mengizinkan mereka untuk berinvestasi di Banyuwangi. "Ada banyak, tapi ya saya bilang secara halus, nanti dulu lah," tuturnya.

Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun detikFinance, seorang narasumber yang merupakan penduduk sekitar bernama Abdusalam mengungkapkan hanya ada 3 pertokoan besar yang berdiri di Banyuwangi, diantaranya Ramayana, Roxy, dan Giant.

"Kalau mal besar nggak ada, yang paling besar itu paling Ramayana, Giant, sama Roxy," tutur Abdusalam kepada detikFinance.

Bupati Banyuwangi "disemprot" developer karena tak mau beri ijin dirikan Mall

Kebijakan Bupati Banyuwangi melarang mal atau pusat perbelanjaan berdiri di wilayahnya mengundang tanggapan yang pedas dari pengembang pusat perbelanjaan (mal). Para pengembang mal meminta pemerintah daerah yang melarang mal berdiri perlu pencerahan.

"Kayaknya bupati itu perlu pencerahan, nggak pernah keliling dia," kata Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan kepada detikFinance, Selasa (8/5/12).

Stefanus pemerintah daerah tak ada alasan melarang sebuah mal berdiri sekalipun alasanya untuk melindungi pedagang kecuk. Bagi Stefanus, pedagang kecil bukan lah suatu alasan untuk melarang berdirinya sebuah mal di suatu daerah.

"Justru pedagang kecil itu kuncinya pusat perbelanjaan itu sendiri, kita tidak pernah bersaing dengan pedagang kecil," tegasnya.

Ia menuturkan pembangunan sebuah mal di suatu daerah justru dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Adanya pembangunan mal, otomatis di daerah tersebut akan ada geliat bisnis baru seperti pembangunan kos-kosan, penyerapan tenaga kerja dan lahan pekerjaan lain.

"Dan juga mal itu justru menghemat listrik, salah itu dirjen yang bilang mal itu bisa menyebabkan pemborosan listrik. Sekarang kalau orang ribuan datang ke mal, listrik di rumahnya kan mereka matiin," paparnya.

Stefanus juga mengatakan, ada kesalahpahaman dalam mengartikan mal dan pasar modern.

"Ada salah kaprah, pusat perbelanjaan itu bukan pasar modern seperti carrefour, matahari, justru di mal itu kita taruh pedagang kecil di depan, UMKM dan sejenisnya, kalau Carrefour, Matahari itu kita taruh diujung," ungkap Stefanus.

Hingga kini Stefanus mengaku belum mengetahui daerah mana saja, pemerintah daerahnya melarang mal berdiri.

Seperti diberitakan sebelumnya, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas melarang mal masuk ke Kabupaten Banyuwangi, alasannya untuk melindungi pedagang kecil.

"Untuk memberikan perlindungan pedagang kecil yang jualan dipinggir jalan yang omzetnya semakin berkurang, saya tidak mengizinkan mall masuk sebelum IPM kita 7,3, sekarang 7,208," tutur Anas kemarin.

detik.com

Apartement segmen menengah bawah di pinggir kota laris-manis

Fenomena menjamurnya apartemen sederhana atau rusunami di pinggiran kota Jakarta semakin membuktikan kebutuhan hunian di Jakarta sangat tinggi. Apartemen pinggir kota seperti Ciputat, Bekasi, Tanjung Barat, Lenteng Agung menjadi incaran kalangan kelas menengah bawah.

"Masyarakat yang berasal dari kalangan menengah ke bawah sebenarnya menjadi target pasar yang cukup besar bagi pengembang yang membangun Rusunami. Hal itu juga terlihat dari banyaknya masyarakat yang ingin membeli meskipun Rusun tersebut berada di pinggir kota," kata Asisten Deputi Evaluasi Perumahan Formal Deputi Bidang Perumahan Formal Kementerian Perumahan Rakyat, Bernaldy seperti dikutip dari situs Kemenpera, Selasa (8/5/2012)

Menurutnya pembangunan apartemen sederhana merupakan salah satu solusi atas kebutuhan hunian bagi masyarakat. Apalagi saat ini harga tanah di daerah terus meningkat setiap tahunnya.

Dikatakannya segmen apartemen kelas ini sejatinya memiliki pangsa pasar yang cukup besar. Oleh karena itu, pihaknya berharap adanya peran serta aktif dari para pengembang untuk ikut berpartsisipasi dalam pembangunan hunian vertikal ini.

Salah satu apartemen pinggiran Jakarta yang kini sedang dibangun adalah apartemen LA City. Apartemen LA City ini diharapkan dapat menjadi ikon pembangunan apartemen khususnya di kawasan Lenteng Agung.

"Jakarta Selatan merupakan salah satu daerah padat penduduk sehingga pembangunan Rusun LA City ini akan sangat membantu masyarakat," kata Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Selatan Usmayadi.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Cari Properti

Custom Search

Ir. Andreas Siregar

Konsultan Properti

Pendiri AB Property

Tenaga Pengajar pada

PANANGIAN SCHOOL OF PROPERTY

Follow Twitter @penilaipublik untuk Tips & Konsultasi Properti

Aditya Budi Setyawan

Pendiri AB Property (Partner) ✉absetyawanwassuccess@live.com

☎ 0878787 702 99

085 7755 1819 5

0852 2120 3653

021 444 300 33 (flexi)

BB : 31 789 C84

Facebook Twitter MySpace Blogger Google Talk absetyawan Y! messenger adityabsetyawan
My QR VCard

Cari