Ini Dia Tiga Kawasan Properti di Jabodetabek yang Sudah Jenuh
Whery Enggo Prayogi - detikFinance
Jakarta - Geliat harga kawasan properti di Jabodetabek terus berkembang sejalan tingginya permintaan. Namun tidak seluruh wilayah di kawasan ini memiliki prospek kenaikan harga yang lebih besar seperti di wilayah Kapuk, Pluit, dan Serpong.
Direktur Executive Indonesia Property Watch Ali Tranghanda mengatakan harga properti di tiga kawasan itu sudah jenuh. Harga saat ini sudah melampaui dari seharusnya.
"Serpong, PIK (Pantai Indah Kapuk), dan Pluit sudah out of value," jelasnya kepada detikFinance, di Jakarta, (21/11/2011).
Maka dari itu, Ali mengaku, para pengembang di ketiga wilayah tersebut mulai mengerem rencana kenaikan harga properti mereka. Para pengembang mulai sadar, pasar telah jenuh.
"Disana menurut memang ada koreksi, karena pasar skunder naik, dan kenaikannya tidak setinggi di pasar primer," tegasnya.
Ali mengaku, pada dua tahun terakhir, harga properti di wilayah utara dan barat Jakarta ini telah naik luar biasa. Sehingga potensi properti di wilayah lain meredup, seperti di sekitar Sawangan, Depok atau Sentul Bogor.
Ia menuturkan ketika properti di PIK dan pluit jenuh, pelaku industri mulai mencari alternatif. "Para pengembang waktu itu fokus ke PIK, bisa ada kenaikan 25-30% di 2009 yang ada percepatan properti," ucapnya.
"Sekarang Sawangan lokasi yang potensial untuk berkembang dalam 2-3 tahun bangunan landed (rumah). Tunggu saja. Sentul juga sudah relatif bergerak," imbuhnya.
Whery Enggo Prayogi - detikFinance
Jakarta - Geliat harga kawasan properti di Jabodetabek terus berkembang sejalan tingginya permintaan. Namun tidak seluruh wilayah di kawasan ini memiliki prospek kenaikan harga yang lebih besar seperti di wilayah Kapuk, Pluit, dan Serpong.
Direktur Executive Indonesia Property Watch Ali Tranghanda mengatakan harga properti di tiga kawasan itu sudah jenuh. Harga saat ini sudah melampaui dari seharusnya.
"Serpong, PIK (Pantai Indah Kapuk), dan Pluit sudah out of value," jelasnya kepada detikFinance, di Jakarta, (21/11/2011).
Maka dari itu, Ali mengaku, para pengembang di ketiga wilayah tersebut mulai mengerem rencana kenaikan harga properti mereka. Para pengembang mulai sadar, pasar telah jenuh.
"Disana menurut memang ada koreksi, karena pasar skunder naik, dan kenaikannya tidak setinggi di pasar primer," tegasnya.
Ali mengaku, pada dua tahun terakhir, harga properti di wilayah utara dan barat Jakarta ini telah naik luar biasa. Sehingga potensi properti di wilayah lain meredup, seperti di sekitar Sawangan, Depok atau Sentul Bogor.
Ia menuturkan ketika properti di PIK dan pluit jenuh, pelaku industri mulai mencari alternatif. "Para pengembang waktu itu fokus ke PIK, bisa ada kenaikan 25-30% di 2009 yang ada percepatan properti," ucapnya.
"Sekarang Sawangan lokasi yang potensial untuk berkembang dalam 2-3 tahun bangunan landed (rumah). Tunggu saja. Sentul juga sudah relatif bergerak," imbuhnya.
0 komentar:
Posting Komentar