Bank Rakyat Indonesia (BRI) wilayah Makassar kembali membidik sejumlah
pengembang lokal untuk penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dengan
target laba sebesar Rp350 miliar hingga akhir Desember 2012.
Wakil Pimpinan Wilayah BRI Makassar, Iman Sundoro, mengatakan, saat ini pihaknya sengaja menggandeng pengembang untuk menerapkan program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang dicanangkan pemerintah yang mewajibkan pengembang membangun harga rumah murah.
Ukuran minimal tipe 36 dengan harga Rp70 juta di atas tanah minimal 90 meter persegi.
"Saat ini BRI juga mengajak pengembang perumahan untuk menjadi mitra untuk program FLPP dengan harga Rp70 juta. Tapi kami akan melihat bagaimana tipe dan syarat bangunannya. Untuk penyaluran anggaran FLPP ini tak ada masalah," jelasnya, Rabu (25/4).
Ia juga menegaskan, selain target kredit rumah melalui KPR transaksi sebanyak Rp350 miliar. Dana Pihak Ketiga DPK diprediksi akan naik sebanyak 20% untuk nasabah baru.
"DPK ini diperoleh dari penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hal ini diperuntukkan untuk calon nasabah yang belum besar atau mandiri. Sebab penyaluran KUR kemasyarakat bukan hanya seperti memberi umpan kemasyarakat, tapi kini seperti memberi kai, sehingga pengusaha berusaha untuk membesarkan usahanya," paparnya.
Penyaluran KUR di BRI juga tidak harus menggunakan jaminan. Banyak KUR di dikeluarkan tanpa jaminan dengan beberapa syarat, seperti analisa personal pengusaha, bahwa rakyat yang akan dibantu sangat layak.
0 komentar:
Posting Komentar