Tingkat hunian ruang kantor di Jakarta mencapai 95,54% di kuartal
pertama tahun 2012 ini. Dan itu lebih tinggi daripada angka rata-rata
untuk sepanjang tahun 2011 sampai kuartal pertama tahun 2012 yang
sebesar 92,37%. Demikian dijelaskan oleh Survei Properti Komersial Triwulan I Tahun 2012 yang dipublikasikan hari ini oleh Bank Indonesia.
Sampai dengan akhir triwulan I tahun 2012, total jumlah pasokan baru
ruang kantor kelas A sebanyak 24.350 m2. Itu berlokasi di selatan
Jakarta.
Survei itu menjelaskan bahwa sepanjang tahun 2009 sampai 2012, pasokan
ruang perkantoran sewa ataupun jual di Jakarta, didominasi oleh kantor
kelas B dengan porsi 57,89%.
Dan diikuti oleh perkantoran kelas A sebesar 32,26%.
Porsi untuk perkantoran kelas C sebesar 8,23%.
Sementara, permintaan terhadap ruang perkantoran—yang diindikasikan
dari tingkat hunian—di triwulan I, selain cukup tinggi, juga tidak
dipengaruhi oleh usia bangunan.
Tingkat hunian Ritel Sewa Jakarta dan sekitarnya
Dalam kesempatan yang sama, disampaikan pula bahwa tingkat hunian ruang ritel sewa di Jakarta dan kawasan sekitar
(Bogor, Depok, dan Bekasi) tercatat sebesar 93,45%. Dan itu berarti naik
2,30% daripada angka serupa di triwulan terakhir tahun 2011; di
triwulan pertama 2012, jumlah ruang ritel yang tersewa sebesar 86.070
m2.
Survei itu menjelaskan bahwa di triwulan I 2012, jumlah pasokan baru
ruang ritel di kawasan tersebut sebesar 15.000 m2. Itu karena
penyelesaian pembangunan Cimanggis Square.
Sementara, total pasokan ruang ritel sewa di triwulan I itu sebesar 3,45 juta m2.
Di waktu tersebut, 85% ruang ritel sewa ada di Jakarta. Dan sisanya di Bogor, Depok, dan Bekasi.
Ke depan, menurut survei itu lagi, perkembangan pasar ruang ritel sewa
tersebut semakin bagus. Itu karena hadirnya sembilan pusat belanja baru
yang memberikan tambahan pasokan sebesar 551.860 m2.
jaringnews.com
0 komentar:
Posting Komentar