Kamis, 03 Mei 2012

Hiramsjah--Bakrieland: Uang muka 30% jangan untuk rumah pertama

Senada dengan Ciptura

Pengembang mengusulkan kepada Bank Indonesia agar pemberlakuan aturan loan to value yang mengatur besaran uang muka (down payment/DP) sebesar 30 persen untuk pemilikan rumah minimal 70 meter persegi tidak diimpelementasikan pada pembelian rumah pertama.

Umumnya rumah pertama itu untuk memenuhi kebutuhan dasarnya sebagai tempat bermukim bersama istri dan anak.
-- Hiramsjah S Thaib
"Kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) untuk rumah pertama pasti kecil sekali karena umumnya rumah pertama itu untuk memenuhi kebutuhan dasarnya sebagai tempat bermukim bersama istri dan anak," kata Presiden Direktur PT Bakrieland Development Tbk Hiramsjah S Thaib pada acara diskusi "Siasat Bank dan Pengembang untuk Menopang Daya Beli Konsumen" di Jakarta, Rabu (2/5/2012).
Hiramsjah mengatakan, pembelian rumah pertama sebagai tempat bermukim menggunakan pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) lebih banyak dilakukan oleh enduser, bukan spekulan. Jika kebijakan besaran DP 30 persen diberlakukan, hal itu dikhawatirkan akan mengganggu proses pembelian rumah oleh masyarakat.
"Masyarakat membayar DP yang besarnya 10-20 persen itu butuh waktu 3-4 bulan untuk mengangsur cicilan KPR. Apalagi kalau DP dinaikkan jadi 30 persen, semakin tidak terkejar," ujarnya.

Penundaan pembelian rumah yang akan terjadi akibat pemberlakuan aturan loan to value (LTV), menurut dia, cukup disayangkan. Pasalnya, kondisi perekonomian dan properti di Indonesia sedang baik. Ia menilai, properti Indonesia mulai membaik pada 2009 dan bangkit perlahan pada tahun 2010.
"Sekarang, kondisi makro memungkinkan masyarakat percaya diri mengangsur rumah. Dengan kebijakan ini, konsumen berpikir ulang dan menunda membeli rumah," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Real Estat Indonesia Indonesia Setyo Maharso mengatakan, hadirnya aturan LTV tidak adil untuk daerah di luar Pulau Jawa.

Menurut dia, rumah minimal 70 meter persegi di Jabodetabek termasuk rumah mewah dengan harga di atas Rp 500 juta. Sementara di luar Jawa, masyarakat banyak membangun rumah dengan luas di atas tipe 36 meter persegi.

"Masalahnya, rumah tipe 70 meter persegi di daerah berada di segmen menengah ke bawah karena luasnya lahan serta harga yang masih murah," katanya.

Setyo mengusulkan agar aturan LTV ini diberlakukan dengan sistem regional. Akan tidak adil, kata dia, jika ketetapan yang sama diberlakukan untuk semua daerah.

kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Cari Properti

Custom Search

Ir. Andreas Siregar

Konsultan Properti

Pendiri AB Property

Tenaga Pengajar pada

PANANGIAN SCHOOL OF PROPERTY

Follow Twitter @penilaipublik untuk Tips & Konsultasi Properti

Aditya Budi Setyawan

Pendiri AB Property (Partner) ✉absetyawanwassuccess@live.com

☎ 0878787 702 99

085 7755 1819 5

0852 2120 3653

021 444 300 33 (flexi)

BB : 31 789 C84

Facebook Twitter MySpace Blogger Google Talk absetyawan Y! messenger adityabsetyawan
My QR VCard

Cari