Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) siap menggelontorkan Rp 200
miliar untuk membangun rumah sakit untuk buruh tahun ini. Pembangunan RS
ini merupakan bagian dari realisasi janji Presiden SBY untuk
kesejahteraan para buruh Indonesia.
Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz menyatakan pihaknya siap membangun RS di Jabodetabek dengan anggaran Rp 200 miliar. Dari anggaran tersebut, Djan memperkirakan sekitar 5 buah RS bisa dibangun pada tahun ini.
"RS itu Jabodetabek anggarannya Rp 200 miliar, untuk tahun ini. Tadinya 3, tapi dengan anggaran segitu, mungkin bisa 5 RS, di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, kalau 5 ideal " ujar Djan saat ditemui di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (4/5/2012).
Djan menyatakan pembangunan RS tersebut akan dimulai di Jakarta untuk pertama kali. Namun, saat ini proses tersebut masih pada tahap perencanaan untuk menetapkan lahan. "Ini kita lagi panggil bupati-bupati," ujarnya.
RS tersebut disediakan bersama fasilitasnya, namun minus fasilitas melahirkan. Hal yang sangat diperhatikan dalam pembangunan RS ini adalah fasilitas Unit Gawat Darurat (UGD).
"RS-nya besar, cuma tidak ada untuk orang hamil karena buruh kan tidak hamil. Buruh perempuan masa hamil lagi kerja?" ujarnya.
"Fasilitas lengkap, semua ada. tapi terutama yang paling besar unit gawat darurat untuk kecelakaan karena buruh kan yang paling problemnya itu di kecelakaan, itu yang kita besarkan fasilitas itu," tambahnya.
Nantinya, Djan menyatakan pihaknya akan bekerja sama dengan Jamsostek untuk memberikan anggaran perawatan bagi buruh.
"Iya kerjasama dengan Jamsostek, nanti RS itu hidup dari iuran Jamsostek. Kan buruh dapat jaminan dari Jamsostek. pengobatan, biaya pengobatan itu dibayarkan setiap bulan ke rumah sakit, biayanya lump sum. Anggarannya ada tapi ini yang bapak presiden sudah perintahkan untuk segera dibangun, ini lagi didesain," pungkasnya.
detik.com
http://serbaserbiproperti-abproperty.blogspot.com/2012/05/djan-faridz-demi-janji-sby-pada-buruh.html
Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz menyatakan pihaknya siap membangun RS di Jabodetabek dengan anggaran Rp 200 miliar. Dari anggaran tersebut, Djan memperkirakan sekitar 5 buah RS bisa dibangun pada tahun ini.
"RS itu Jabodetabek anggarannya Rp 200 miliar, untuk tahun ini. Tadinya 3, tapi dengan anggaran segitu, mungkin bisa 5 RS, di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, kalau 5 ideal " ujar Djan saat ditemui di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (4/5/2012).
Djan menyatakan pembangunan RS tersebut akan dimulai di Jakarta untuk pertama kali. Namun, saat ini proses tersebut masih pada tahap perencanaan untuk menetapkan lahan. "Ini kita lagi panggil bupati-bupati," ujarnya.
RS tersebut disediakan bersama fasilitasnya, namun minus fasilitas melahirkan. Hal yang sangat diperhatikan dalam pembangunan RS ini adalah fasilitas Unit Gawat Darurat (UGD).
"RS-nya besar, cuma tidak ada untuk orang hamil karena buruh kan tidak hamil. Buruh perempuan masa hamil lagi kerja?" ujarnya.
"Fasilitas lengkap, semua ada. tapi terutama yang paling besar unit gawat darurat untuk kecelakaan karena buruh kan yang paling problemnya itu di kecelakaan, itu yang kita besarkan fasilitas itu," tambahnya.
Nantinya, Djan menyatakan pihaknya akan bekerja sama dengan Jamsostek untuk memberikan anggaran perawatan bagi buruh.
"Iya kerjasama dengan Jamsostek, nanti RS itu hidup dari iuran Jamsostek. Kan buruh dapat jaminan dari Jamsostek. pengobatan, biaya pengobatan itu dibayarkan setiap bulan ke rumah sakit, biayanya lump sum. Anggarannya ada tapi ini yang bapak presiden sudah perintahkan untuk segera dibangun, ini lagi didesain," pungkasnya.
detik.com
http://serbaserbiproperti-abproperty.blogspot.com/2012/05/djan-faridz-demi-janji-sby-pada-buruh.html
0 komentar:
Posting Komentar