Kewajiban pengembang menggunakan lampu bertenaga surya (solar cell)
untuk penghematan energi dinilai terlalu berat diterapkan pada rumah
sejahtera tapak (RST). Rumah sejahtera tapak saat ini masih terkendala
patokan harga jual serta lemahnya daya beli masyarakat.
Bagaimana human error-nya, kelebihan dan kelemahannya seperti apa, itu harus disampaikan. Jangan sampai kami memasang solar cell, lalu ada keluhan dari masyarakat.
"Saya tidak paham kewajiban penghematan energi dengan solar cell ini
untuk RST tipe 36. Kalau untuk rumah mewah, pengembang bisa berhitung.
Sementara untuk RST saat ini dipatok harga jualnya maksimal Rp 70 juta.
Kami mengusulkan kenaikan harga rumahnya secara bervariasi saja belum
disetujui oleh Menteri Keuangan," kata Ketua Umum DPP Realestat
Indonesia (REI), Setyo Maharso, kepada wartawan di kantornya, Jakarta,
Selasa (10/4/2012).
Setyo mengakui, usulan Menpera Djan Faridz
terkait penghematan energi ini baik. Hanya saja, kata dia, masih perlu
dilihat kesiapan infrastrukturnya. Setyo mengatakan, penggunaan solar cell perlu pengkajian mendalam, misalnya dengan melibatkan para akademisi.
"Bagaimana human error-nya, kelebihan dan kelemahannya seperti apa, itu harus disampaikan. Jangan sampai kami memasang solar cell, lalu ada keluhan dari masyarakat," katanya.
Selain kesiapan infrastruktur, lanjut Setyo, penggunaan solar cell sebagai
jawaban atas penghematan energi pada sektor perumahan masih terbilang
mahal. Hal itu membutuhkan investasi besar pada awal pemasangannya.
"Investasi
ke depan itu besar, saya tidak bisa bilang berapa harganya. Tapi, ini
akan sangat berdampak bagi harga jual RST," ujarnya.
Agar tak
membebani masyarakat, Setyo menghimbau agar pemerintah memberikan
insentif. Pemerintah diminta jangan hanya membebani pengusaha lewat
beragam kewajiban, namun tidak memberikan kemudahan.
"Pemerintah bilangnya akan ada kemudahan perizinan, tapi itu lagu lama. Kalau Menpera mau jamin Penerangan Jalan Umum (PJU) dan solar cell ini masuk ke Prasarana Sarana Umum (PSU), maka saya akan mendukung," ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar