Pengamat properti memprediksi pasar perkantoran di Jakarta mencapai
puncaknya dalam 3-4 tahun mendatang. Pada saat itu, estimasi tingkat
hunian atau okupansinya berkisar 80%-90%.
Igam Savitri, Direktur Lembaga Konsultan Properti Leads Property mengatakan hal ini disebabkan menggeliatnya perekonomian nasional dan membaiknya rating investasi Indonesia, yang mendorong berbagai perusahaan melakukan ekspansi maupun menaikkan kelas kantornya dari Grade B ke A.
Dia memperkirakan jumlah pasokan perkantoran di Jakarta pada 2014 mencapai 7,82 juta m2, baik di dalam maupun luar kawasan segitiga emas (CBD).
Data dari Leads Property mencantumkan, total pasokan perkantoran di Jakarta saat ini mencapai 6,34 juta m2, dimana 68,3% diantaranya berada di kawasan CBD.
Sedangkan di luar kawasan segitiga emas, wilayah Jakarta Selatan
menjadi favorit dengan kontribusi 40% dari stok seluas 2,01 juta m2.
Tingkat huniannya pada kuartal I/2012 mencapai 9,32%.
Tingginya tingkat hunian tersebut membuat Igam yakin dalam beberapa tahun ke depan, kekhawatiran akan kelebihan suplai ruang perkantoran di Jakarta tidak akan terjadi.
Menurutnya, hal ini dihitung dari pre-komitmen okupansi terhadap gedung
perkantoran yang masih dalam tahap konstruksi, yang mencapai 50%-70%.
(ra)
bisnis.com
0 komentar:
Posting Komentar