Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) berkerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemakertrans) dalam pembangunan
200 ribu rumah murah dan 50 tower rusunawa (rumah rusun sewa) khusus
buruh dan pekerja. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota
kesepahaman (MoU) antara Menpera Djan Faridz dengan Menakertrans
Muhaimin Iskandar dan didampingi para ketua Serikat Pekerja Seluruh
Indonesia (SPSI) yang dilakukan di kantor Kemenpera.
Dalam kesempatan yang sama, Menpera juga mengungkapkan, di tahun ini Kemenpera menargetkan pembangunan rumah tapak khusus pekerja dan buruh sebanyak 500 ribu unit. Untuk daerah Jabodetabek sendiri, Djan berencana akan membangun Rusunawa minimal 50 tower. Ada tower khusus untuk pekerja wanita dan satu tower khusus untuk pekerja pria.
“Menurut rencana, pada 1 Mei nanti yang bertepatan dengan May Day, bapak Presiden nanti akan meresmikan rusunawa khusus pekerja di Batam, jumlahnya 20 tower. Mudah-mudahan bulan berikut, beliau sudah melaksanakan peletakan batu pertama untuk rumah buruh sebanyak 12 ribu di Jawa Tengah,” papar Djan, dalam keterangan resminya, Kamis (4/4/2012).
Untuk lahannya sendiri, menurut Djan, Kemenpera akan menggunakan lahan Fasos dan Fasum di lingkungan industri, mengingat permintaan para pekerja dan buruh mengenai lokasi rusunawa yang dekat dengan tempat bekerja.
"Nanti kami akan bekerja sama dengan pemerintah daerah. Pengelolaannya kita tunjuk Perumnas, bisa juga Jamsostek atau Pemda melalui SKPD daerah. Tapi kalau minta di Ancol, ya tanah di Ancol kan mahal. Itu nggak mungkin. Jadi kita akan cari dekat dengan tempat kerjanya dalam arti kata dekat dengan transportasi massal. Untuk daerah Bekasi atau Tangerang gampang, kalau Ancol ya susah,” tutup Djan.
Seperti yang diketahui, Kemenpera mencanangkan program rumah murah untuk PNS dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang bisa dimiliki dengan harga Rp70 juta dengan uang muka ringan, kredit ringan dan tetap dalam jangka waktu (tenor) 15 tahun. Kini, kalangan pekerja dan buruh pun punya kesempatan yang sama untuk mendapatkan program rumah murah dengan harga terjangkau.
Dalam kesempatan yang sama, Menpera juga mengungkapkan, di tahun ini Kemenpera menargetkan pembangunan rumah tapak khusus pekerja dan buruh sebanyak 500 ribu unit. Untuk daerah Jabodetabek sendiri, Djan berencana akan membangun Rusunawa minimal 50 tower. Ada tower khusus untuk pekerja wanita dan satu tower khusus untuk pekerja pria.
“Menurut rencana, pada 1 Mei nanti yang bertepatan dengan May Day, bapak Presiden nanti akan meresmikan rusunawa khusus pekerja di Batam, jumlahnya 20 tower. Mudah-mudahan bulan berikut, beliau sudah melaksanakan peletakan batu pertama untuk rumah buruh sebanyak 12 ribu di Jawa Tengah,” papar Djan, dalam keterangan resminya, Kamis (4/4/2012).
Untuk lahannya sendiri, menurut Djan, Kemenpera akan menggunakan lahan Fasos dan Fasum di lingkungan industri, mengingat permintaan para pekerja dan buruh mengenai lokasi rusunawa yang dekat dengan tempat bekerja.
"Nanti kami akan bekerja sama dengan pemerintah daerah. Pengelolaannya kita tunjuk Perumnas, bisa juga Jamsostek atau Pemda melalui SKPD daerah. Tapi kalau minta di Ancol, ya tanah di Ancol kan mahal. Itu nggak mungkin. Jadi kita akan cari dekat dengan tempat kerjanya dalam arti kata dekat dengan transportasi massal. Untuk daerah Bekasi atau Tangerang gampang, kalau Ancol ya susah,” tutup Djan.
Seperti yang diketahui, Kemenpera mencanangkan program rumah murah untuk PNS dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang bisa dimiliki dengan harga Rp70 juta dengan uang muka ringan, kredit ringan dan tetap dalam jangka waktu (tenor) 15 tahun. Kini, kalangan pekerja dan buruh pun punya kesempatan yang sama untuk mendapatkan program rumah murah dengan harga terjangkau.
0 komentar:
Posting Komentar