Kamis, 29 Maret 2012

Ada Lagi yang Mau Salurkan Kredit Rumah Subsidi?

Saat ini kebutuhan rumah baru setiap tahunnya masih
tertinggal dengan jumlah pasokan yang dapat disediakan
pengembang per tahun.
Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz mengutarakan harapannya agar semakin banyak perbankan turut serta dalam menyalurkan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Saat ini kebutuhan rumah baru setiap tahunnya masih tertinggal dengan jumlah pasokan yang dapat disediakan pengembang per tahun.
-- Eddi Ganefo

"Target pendirian rumah sebanyak 500 ribu unit pada tahun ini tidak mungkin tercapai kalau tidak ada perbankan mau ikut (menyalurkan FLPP)," kata Djan di sela-sela acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian Perumahan Rakyat dan Bank Muammalat di Jakarta, Rabu (28/3/2012).

Selain Bank Muammalat, pada saat ini bank penyalur FLPP adalah Bank Tabungan Negara (BTN) dan kemudian beberapa bank lainnya seperti Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, dan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Menurut Djan, semakin banyak bank bersedia menjadi penyalur FLPP, hal tersebut akan meningkatkan geliat industri perumahan di Indonesia. Apalagi, ujar dia, jumlah backlog atau kebutuhan perumahan yang harus dipenuhi untuk mewujudkan perumahan ini telah mencapai sekitar 13,6 juta unit rumah.

"Backlog ini menjadi tantangan bagi kita semua," katanya.

Ia juga mengemukakan, Kemenpera juga akan bertemu dengan berbagai pihak lain seperti Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan sejumlah serikat buruh dalam rangka mengagendakan rencana pembuatan perumahan bagi buruh di dekat tempat mereka bekerja. Selain itu, Menpera mengemukakan, pihaknya di Manado pada akhir Maret 2012 ini akan menandatangani MoU dengan Realestat Indonesia (REI) antara lain tentang pembangunan perumahan bagi para wartawan di Jabodetabek.

Senada dengan Menpera, Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Eddi Ganefo mengemukakan, saat ini kebutuhan rumah baru setiap tahunnya masih tertinggal dengan jumlah pasokan yang dapat disediakan pengembang per tahun. Menurut Eddi, kemampuan berbagai pengembang mendirikan perumahan di Tanah Air diperkirakan hanya mencapai sekitar 200 ribu unit per tahun. Sedangkan jumlah pertumbuhan perumahan baru di Indonesia, lanjutnya, mencapai 500 ribu per tahun.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Cari Properti

Custom Search

Ir. Andreas Siregar

Konsultan Properti

Pendiri AB Property

Tenaga Pengajar pada

PANANGIAN SCHOOL OF PROPERTY

Follow Twitter @penilaipublik untuk Tips & Konsultasi Properti

Aditya Budi Setyawan

Pendiri AB Property (Partner) ✉absetyawanwassuccess@live.com

☎ 0878787 702 99

085 7755 1819 5

0852 2120 3653

021 444 300 33 (flexi)

BB : 31 789 C84

Facebook Twitter MySpace Blogger Google Talk absetyawan Y! messenger adityabsetyawan
My QR VCard

Cari