JAKARTA, Upeks—Bisnis properti bukan hanya tanah atau rumah, tetapi
mulai melirik Kondominium Hotel (Kondotel) dan resort sebagai investasi,
seperti yang dilakukan PT Dwa Investama (DW2), perusahaan properti yang
mengembangkan kondotel dan resort di Pulau Bali.
Untuk memasarkan produknya, Makassar yang terus mengalami peningkatan ekonomi dianggap salah satu kota untuk memasarkan bisnis properti terbaru ini.
Untuk memasarkan produknya, Makassar yang terus mengalami peningkatan ekonomi dianggap salah satu kota untuk memasarkan bisnis properti terbaru ini.
Komisaris PT Dwa Investama, Aliva Abdullah mengatakan, di Makassar mereka akan memasarkan proyek kondotel dan vila di Bali, tepatnya di daerah Pecatu. Nama kondotel dan vilanya, Wuku Boutique Resort Villa & Condotel.
Ditemui di kantornya Jalan Empu Sendok Nomor 41 Jakarta, Selasa (29/11), Alivia mengungkapkan, perusahaannya memiliki dua proyek di Bali, yakni Taum di Seminyak dan Wuku di Pecatu. Khusus untuk Taum, ada 90 unit dan sudah sold out. Malah kata dia, Desember ini sudah dioperasikan.
Sementara itu, Wuku memiliki 158 unit kondotel dan 29 unit vila. Harga untuk kondotel mulai Rp900 juta, sementara untuk vila antara Rp2,5 miliar hingga Rp4 miliar. Vila dan kondotel Wuku, sudah sold out sekitar 90 persen yang dijual di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, bahkan sampai Singapura. Masih ada sekira 10 persen, dan rencana akan dipasarkan di Kota Makassar. Untuk itu, pada 3-4 Desember mendatang, PT Dwi Investama akan menggelar Gathering Agent di Makassar.
“Bisnis ini sangat bagus, selain investasi bisa dipakai liburan bersama keluarga. Pasar bisnis ini terbesar di Bali dan Jakarta,” ujarnya.
Meski baru menjajaki pasar di Makassar Alivia optimistis akan target yang akan dicapai karena berdasarkan survei di lapangan, Makassar memiliki kekhasan tersendiri dibanding kota-kota lain. “Yang menarik dari Kota Makassar, selain komitmen development, mereka bukan hanya melihat harga, tetapi lifestyle maupun kelengkapan fasilitas lainnya. Ini berbeda dengan kota lain yang banyak menanyakan harga dan dapat diskonnya apa. Kalau di Makassar beda lah pokoknya,” sebutnya.
Di Makassar lanjut Alivia, potensial buyernya lebih banyak dari kalangan pengusaha muda, yang usianya di kisaran 30 tahun. Prospek kondotel dan vila di Bali sebut Alivia sangat cerah. Itu sebut dia, karena banyaknya wisatawan asing yang berkunjung ke sana. “Return investmen di Bali lebih tinggi dibanding di Jakarta,” jelasnya.
Untuk kondotel dan villa ini, Alivia mengaku mendatangkan operator yang sudah berpengalaman dari Thailand, namanya Centara International. Operator ini sebut Alivia, sudah berpengalaman menangani kondotel di berbagai negara, seperti di Maldives, India, dan Rusia. “Bicara kondotel, kita juga bicara lifestyle. Di sana, selain fasilitas juga ada yoga yang temanya tentang earth, ada water, dan sebagainya,” papar Alivia.
Wuku lanjut Alivia, memiliki return of investmen sekitar 9-10 persen. Keunggulan yang ditawarkan sebut Alivia, komposisi bangunan yang terintegrasi dengan konsep eco-friendly dan terletak di atas tebing dengan pemandangan laut, lokasi yang hanya berjarak 200 meter dari pantai, walking distance tiga menit ke pantai, juga fasilitas spa, chapel, gym, yoga, dan wellnes sentre. “Total revenue Wuku Rp250 miliar, sedangkan Taum Rp200 miliar. Target tetap terbanyak market lokal, kalau asing sekitar 10 persen dari keseluruhan market,” tandasnya.
http://www.ujungpandangekspres.com/index.php?option=read&newsid=76577
0 komentar:
Posting Komentar