JAKARTA - Perusahaan konsultan properti internasional,
Cushman and Wakefield, memprediksi pasokan ruang perkantoran sewa di
daerah Central Business District (CBD) tahun depan akan meroket.
Alasannya, pertumbuhan ekonomi membuat banyak permintaan ruang
perkantoran di tahun ini yang belum bisa dipenuhi.
“Pasar perkantoran di CBD sangat kuat tahun depan, naik sekitar 63 persen dari total permintaan dibanding 2010. Kebanyakan permintaan berasal dari perluasan bank, perusahaan asuransi maupun migas,” kata Kepala Riset dan Penasihat Cushman and Wakefield Indonesia, Arief Rahardjo, di Jakarta.
“Pasar perkantoran di CBD sangat kuat tahun depan, naik sekitar 63 persen dari total permintaan dibanding 2010. Kebanyakan permintaan berasal dari perluasan bank, perusahaan asuransi maupun migas,” kata Kepala Riset dan Penasihat Cushman and Wakefield Indonesia, Arief Rahardjo, di Jakarta.
Ia menjelaskan, pada 2010 jumlah permintaan ruang perkantoran sewa sebesar 203.900 meter persegi, naik menjadi 332.600 meter persegi di tahun ini. Sedangkan tahun depan diperkirakan permintaan mencapai 350 ribu meter persegi.
Tetapi, kata Arif, permintaan ini rupanya belum diimbangi dengan pasokan yang tersedia. Tercatat pada 2011 pasokan ruang perkantoran sewa mencapai 117.100 meter persegi, dan diprediksi meningkat menjadi 336.300 meter persegi. “Kekuatan demand yang tidak dibarengi dengan supply yang tidak terlalu besar ini mendongkrak tingkat okupansi (keterisian) sempat naik 5 persen,” katanya.
Tingkat keterisian ruang perkantoran sewa tahun ini sebesar 90,7 persen naik dari tahun lalu yang sebesar 85,2 persen. Sedangkan tahun depan diperkirakan naik lagi menjadi 90 persen. “Kita bisa lihat di beberapa sektor properti juga perkantoran, begitu ada supply bisa diserap pasar secara baik,” ujar Arif.
Disebutkan, selama 2011, perkantoran Grade-A terus menyumbangkan tingkat penyerapan tertinggi sebesar 251.300 meter persegi atau 76 persen dari total penyerapan di pasar perkantoran CBD, diikuti oleh perkantoran Grade-B dan Grade-C yang memberikan tingkat penyerapan masing-masing sebesar 71.900 meter persegi (21 persen) dan 9.500 meter persegi (3 persen).
Dalam kesempatan yang sama, Managing Director Cushman and Wakefield Indonesia David Cheadle mengatakan, transaksi sewa masih tetap aktif tetapi agak melambat selama kuartal keempat 2011. "Kebanyakan transaksi itu untuk perluasan ruang kantor dari penyewa yang sudah ada karena bisnis mereka yang berkembang selama 2011 dan diharapkan akan berlanjut pada 2012," kata David. Perusahaan perminyakan dan pertambangan, IT dan perbankan adalah diantara yang paling aktif dalam melakukan perluasan kantor.
Selama tiga bulan terakhir, lanjutnya, ada peningkatan untuk permintaan ruang yang lebih besar antara 400–1000 meterpersegi. Padahal sebelumnya permintaan ruang hanya berkisar 100–300 meter persegi. "Ini merupakan sebuah sinyal positif bahwa permintaan ruang perkantoran akan terus tinggi selama 2012 meski ada potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi akibat ancaman memburuknya kondisi resesi ekonomi di Eropa,” katanya. (vit)
http://www.jpnn.com/read/2011/12/15/111297/2012,-Pasokan-Perkantoran-Sewa-Meroket-
0 komentar:
Posting Komentar