VIVAnews – Perusahaan Umum Perumahan Nasional
(Perum Perumnas) menargetkan akan membangun 15-20 ribu unit residensial
dan komersial di Indonesia. Untuk itu, perseroan membutuhkan belanja
modal hingga Rp1 triliun.
Direktur Utama Perum Perumnas Himawan Arief Sugoto menuturkan, dari 20 ribu unit tersebut, 30 persen di antaranya diperuntukkan untuk proyek komersial. "Untuk lokasinya ada di sekitar Timur Jakarta, Parung Panjang, Cilegon, Surabaya, dan sekitar Gresik," katanya di Jakarta, Kamis 15 Desember 2011.
Direktur Utama Perum Perumnas Himawan Arief Sugoto menuturkan, dari 20 ribu unit tersebut, 30 persen di antaranya diperuntukkan untuk proyek komersial. "Untuk lokasinya ada di sekitar Timur Jakarta, Parung Panjang, Cilegon, Surabaya, dan sekitar Gresik," katanya di Jakarta, Kamis 15 Desember 2011.
Untuk membangun 20 ribu unit tersebut, Perumnas menganggarkan belanja modal sebesar Rp600 miliar. Namun, nilainya dapat bertambah hingga Rp1 triliun jika sinergi BUMN untuk mengembangkan BUMN properti telah berjalan tahun depan.
Selain itu, Himawan mengungkapkan, agar Perumnas bisa berekspansi dengan leluasa, perseroan akan mengubah bentuk dari Perum menjadi Perseroan Terbatas (PT) pada 2012.
Ditargetkan pada 15 Januari 2012, permohonan perubahan badan usaha
tersebut sudah masuk ke sekretaris kabinet. "Sekarang kami didorong
untuk menjadi PT, setelah itu kami siapkan proyek-proyek," katanya.
Himawan mengakui bahwa rencana Kementerian BUMN membentuk satu perusahaan BUMN di bidang properti disambut baik Perumnas. Termasuk, banyaknya perusahaan konstruksi yang memiliki anak perusahaan di bidang properti.
"Saya rasa, tidak masalah karena pasar properti itu sangat mudah dari land banking dan pengelolaan kawasan. Lihat saja, bagaimana Bumi Serpong Damai mengembangkan kawasan itu sudah jadi portofolio bisa dikembangkan menjadi kawasan siap bangun," tuturnya.
Himawan mengakui bahwa rencana Kementerian BUMN membentuk satu perusahaan BUMN di bidang properti disambut baik Perumnas. Termasuk, banyaknya perusahaan konstruksi yang memiliki anak perusahaan di bidang properti.
"Saya rasa, tidak masalah karena pasar properti itu sangat mudah dari land banking dan pengelolaan kawasan. Lihat saja, bagaimana Bumi Serpong Damai mengembangkan kawasan itu sudah jadi portofolio bisa dikembangkan menjadi kawasan siap bangun," tuturnya.
http://bisnis.vivanews.com/news/read/272401-butuh-rp1-t--perumnas-bangun-20-ribu-rumah
0 komentar:
Posting Komentar