INILAH.COM, Jakarta - Dalam situasi perlambatan ekonomi saat ini, perlu mempertimbangkan instrumen investasi yang simpel. Salah satunya properti. Apalagi bunga kredit saat ini cenderung turun. Apa saja tipsnya.
Menurut ahli perencana keuangan, Aidil Akbar Madjid, investasi di properti dapat sebagai upaya untuk diversifikasi. Hal ini untuk mengurangi risiko investasi dari satu instrumen. "Hasil riset dari pakar di luar negeri menyatakan diversifikasi menyumbang lebih dari 90% keberhasilan sebuah investasi atau portfolio investasi," ungkapnya dalam rekomendasi investasi yang dikutip dari situsnya.
Untuk melakukan investasi di properti, dapat dilakukan dengan menggunakan jasa konsultan properti. Namun ada prinsip-prinsip dasar yang harus diperhatikan sebelum membeli properti atau rumah.
Hal yang harus diperhatikan antara lain track record yang dimiliki pengembang sebuah perumahan. Sebab banyak pengembang baru yang tergiur pesatnya sektor properti. Dampaknya mereka kurang memperhatikan hak dan kurang melindungi pembeli rumah. Jadi pengalaman pengembang sangat diperlukan calon pembeli.
Faktor lain adalah membeli rumah harus di lokasi yang banyak ditinggali pembelinya. Hal ini akan mengurangi rendahnya tingkat hunian perumahan. Sebab kalau banyak dibeli spekulan untuk investasi maka lebih sering dibiarkan kosong. Penghuninya menjadi kurang nyaman tinggal di daerah tersebut.
Sebelum membeli unit rumah di suatu perumahan, perhatikan fasilitas yang akan dibangun pengembang. Cermati rencana pembangunan gedung sekolah atau fasilitas olah raga ataupun pusat perbelanjaan.
Kalau lokasi perumahan di pinggiran kota maka harus memilih akses jalan yang cepat ke pusat kota. Lokasi yang dekat dengan jalan tol memiliki nilai jual yang tinggi.
Hal lain yang menjadi perhatian adalah contoh rumah dan izin pengembang untuk menjamin investasi yang sudah dikeluarkan. Bentuk rumah yang simpel akan memudahkan perubahan gaya sesuai yang diinginkan pemilik.
Dengan iklim bisnis yang mendukung sektor properti, harga rumah baru cenderung terus meningkat. Seperti slogan agen properti, "Jangan sampai ketinggalan minggu depan harganya naik".
0 komentar:
Posting Komentar