Shutterstocks |
Rusunami Ternyata Banyak Dibeli Kalangan Menengah Atas
Survei Colliers International menemukan, banyak yang membeli apartemen dengan cash installment mencapai 55% - 70% dari keseluruhan pembeli, yang berkisar dari segmen bawah hingga atas.
Pembeli apartemen di DKI Jakarta saat ini didominasi kalangan yang menggunakan metode pembayaran cash installment atau tunai bertahap. Hal itu dinilai lebih tidak merepotkan dibandingkan metode kredit pemilikan apartemen (KPA).
"Mengapa banyak yang tidak memakai KPA,
karena KPA dipandang lebih ribet," kata Associate Director Research
Colliers International, Ferry Salanto, di acara paparan perkembangan
sektor properti kuartal I 2012 oleh perusahaan konsultan properti
Colliers International di Jakarta, Senin (9/4/2012).
Ferry
mengatakan, para pembeli lebih tidak memilih KPA karena enggan direcoki
dengan berbagai persyaratan, seperti harus membuka tingkat penghasilan
mereka. Selain itu, lanjutnya, para pembeli lebih memilih cash installment karena dinilai lebih simpel dan memiliki tingkat fleksibilitas lebih tinggi.
Berdasarkan survei yang dihimpun Colliers International ditemukan, bahwa mereka yang membeli apartemen dengan cash installment
mencapai 55% - 70% dari keseluruhan pembeli, yang berkisar dari segmen
bawah hingga atas. Sedangkan para pembeli dengan metode KPA adalah
berkisar antara 10% - 20%, masih di bawah para pembeli dengan metode hard cash (tunai langsung) sebanyak 20% - 30%.
Ferry
juga mengungkapkan, hal yang menarik adalah pembayaran melalui KPA juga
tidak diminati oleh para pembeli apartemen rusunami (rumah susun
sederhana milik).
"Padahal, unit (rusunami) ini awalnya merupakan
proyek subsidi pemerintah yang diperuntukkan bagi kalangan
berpenghasilan rendah-menengah," katanya.
Menurut dia, hal itu
dapat mengindikasikan, bahwa terdapat penyimpangan target sasaran untuk
pemilik rusunami. Pasalnya, berdasarkan fakta yang ditemukan, banyak
dari pembeli adalah para investor. Sementara mengenai lebih besarnya
pembelian apartemen menggunakan metode hard cash dibanding
KPA, ia mengemukakan, hal itu karena pembeli dari kelas menengah-atas
memiliki kapabilitas finansial kuat serta tidak ingin direpotkan dengan
berbagai prosedur perbankan.
0 komentar:
Posting Komentar