Di tengah bergaungnya rencana Kementerian Perumahan Rakyat membangun
rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di daerah-daerah, bangunan
rusunawa yang terletak di Jalan Sesep Madu Kota, Palangka Raya,
Kalimantan Tengah, perlu segera diperbaiki. Beberapa fasilitas yang ada
di rusunawa tersebut saat ini rusak seperti kebanyakan rusunawa di
daerah lain.
"Kami beberapa waktu lalu telah melakukan konsultasi
ke Direktorat Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, terkait banyaknya
kerusakan bangunan rusunawa tersebut. Mereka siap mengalokasikan
anggaran untuk memperbaiki seluruh sarana dan prasarana rusunawa yang
rusak," kata Ketua Komisi II DPRD Palangka Raya, Nenie Adriati Lambung,
di Palangka Raya, Minggu (8/4/2012).
Menurut dia, Direktorat Cipta
Karya akan memperbaiki bangunan tersebut, dengan catatan pemerintah
kota (pemkot) dan DPRD Palangka Raya melakukan penghitungan secara rinci
fasilitas yang perlu diperbaiki. Namun, untuk pelaksanaannya melalui
proses agak panjang karena menggunakan dana dari APBN.
Ia
mengatakan, saat ini bangunan rusunawa tersebut belum diserahterimakan
oleh pusat kepada pemkot sehingga masih merupakan kewajiban pusat untuk
melakukan pembenahan bangunan tersebut.
"Oleh sebab itu, kami
ingatkan pemkot saat ini selaku pengelola bangunan itu, bahwa ketika
telah dilakukan rehabilitasi fasilitas tersebut harus dijaga dengan
baik," kata Nenie.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD
Palangka Raya Hatir Sata Tarigan mengungkapkan, rusunawa sebaiknya
dikelola oleh pihak ketiga agar bisa dioperasikan dengan maksimal. Hatir
mengungkapkan, selama dikelola oleh Pemkot Palangka Raya rusunawa
mengalami banyak masalah. Selain kondisi bangunan rusak, fasilitas
listrik dan air sudah dicabut sehingga sudah sepantasnya kinerja
pengelola dievaluasi.
Beberapa waktu lalu, Kepala Bidang Cipta
Karya Dinas PU Kota Palangka Raya Sem mengakui, pihaknya masih menunggak
pembayaran listrik dengan PLN serta menunggak tagihan air dengan PDAM.
Sem menjelaskan, terbengkalainya rusunawa disebabkan banyaknya
kesalahan dalam melakukan pengelolaan. Salah satunya adalah kelemahan
menagih rekening listrik dan air dari para penghuni.
"Kami sendiri
tidak memiliki anggaran untuk menutupi tunggakan itu, sebab biaya
pengelolaan fasilitas rusunawa murni dari pendapatan biaya sewa para
penghuni kamar yang ada di bangunan tersebut," ujarnya.
Kompas.com
http://serbaserbiproperti-abproperty.blogspot.com/2012/04/lagi-lagi-rusunawa-terbengkalai.html
http://serbaserbiproperti-abproperty.blogspot.com/2012/04/lagi-lagi-rusunawa-terbengkalai.html
0 komentar:
Posting Komentar