Shutterstcoks
Ilustrasi
|
Tanah di atas rel kereta api itu mahal, karena tinggal
di situ bisa memudahkan orang kemana saja. Kalau ini berhasil, maka
akan mengurangi kemacetan di perkotaan serta mengatasi pemukiman liar di
sepanjang jalur rel kereta api.
-- Djan Faridz
Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz mengaku serius akan
membangun rumah susun di atas rel kereta api. Rencana ini telah
dibicarakan dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan
salah satu tujuannya mengatasi permasalahan rumah liar di sepanjang rel
kereta api.
Meneg BUMN Dahlan Iskan sudah setuju
dengan rencana ini. Kami merencanakan akan membangun rumah susun di atas
rel kereta api, apalagi di Jakarta ini ada banyak stasiun kereta
seperti Manggarai, Cikini, Senen, Jatinegara, dan masih banyak lagi,"
kata Djan Faridz kepada wartawan di Bogor, pada Jumat (20/4/2012) malam
lalu.
Rumah susun di atas rel kereta api, kata Djan Faridz,
sebenarnya bukanlah hal baru karena di negara lain sudah dibangun.
Hanya, di Indonesia, rusun di atas rel kereta api belum populer.
"Tanah
di atas rel kereta api itu mahal, karena tinggal di situ bisa
memudahkan orang kemana saja. Kalau ini berhasil, maka akan mengurangi
kemacetan di perkotaan serta mengatasi pemukiman liar di sepanjang jalur
rel kereta api," ujarnya.
Rencananya, rusun di atas rel kereta
api ini akan bersifat milik dan sewa. Rumah sejahtera susun milik
nantinya diperuntukkan untuk karyawan PT KAI, sementara rusun sewa
diperuntukkan para penghuni liar yang sebelumnya bermukim di sepanjang
rel kereta api.
Mengenai hargnya, Djan Faridz mengatakan, untuk
rumah sejatera susun milik direncanakan Rp 6 juta per meter persegi.
Untuk rumah susun sewa berkisar Rp 100.000 - Rp 200.000 per bulan.
Saat ini, lanjutnya, Kemenpera tengah menggodok rencana pembangunan
rusun di atas rel kereta api bersama Kementerian BUMN, Kementerian
Perhubungan, dan PT. KAI. Ia mengatakan, dalam kerjasama ini mekanisme
tanah tidak akan dilepas sehingga hak guna bangunan di atas hak pemilik
lahan.
"Tanahnya tetap milik KAI, malah dia nanti untung. Kalau
antarkementerian bekerjasama, ya, tidak bagi hasil. Nanti, kalau swasta
mau ikut bangun boleh saja, mereka bisa menjadi pengembang. Tapi,
pengelolaanya bisa badan pelaksana rusun atau PPRS," katanya.
Selain
kerjasama dengan KAI, Menpera mengatakan BUMN lainnya yang tertarik
membangun perumahan adalah Pertamina. Pertamina menyediakan lahan untuk
perumahan karyawannya di Plumpang, Jakarta Utara.
http://serbaserbiproperti-abproperty.blogspot.com/2012/04/pemerintah-benar-benar-serius-untuk.html
0 komentar:
Posting Komentar