Baituttamwil Tamzis memberikan layanan baru bagi pesertanya. Koperasi berbasis syariah ini mengeluarkan produk baru berupa pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan di sektor KPR, kendaraan bermotor, pendidikan, dan kesehatan.
Sejak berdiri hingga tahun lalu Tamzis tidak melayani pembiayaan konsumtif seperti rumah dan kendaraan bermotor. Namun tahun ini koperasi syariah yang berbasis di Wonosobo tersebut memutuskan untuk menambah produk layanannya.
"Kami baru mulai membuka pembiayaan konsumtif tahun ini," kata CEO Permodalan Baituttamwil Tamzis, Saat Suharto, kepada Republika, Ahad (22/4).
Sejak berdiri hingga tahun lalu Tamzis tidak melayani pembiayaan konsumtif seperti rumah dan kendaraan bermotor. Namun tahun ini koperasi syariah yang berbasis di Wonosobo tersebut memutuskan untuk menambah produk layanannya.
"Kami baru mulai membuka pembiayaan konsumtif tahun ini," kata CEO Permodalan Baituttamwil Tamzis, Saat Suharto, kepada Republika, Ahad (22/4).
Tekanan persaingan dengan industri perbankan syariah lain menjadi salah satu alasan Tamzis untuk menelurkan produk baru tersebut. Peminatnya saat ini juga cukup banyak, lanjut Saat. Peminat paling banyak terutama pada pembiayaan di bidang pendidikan dan kesehatan.
Saat menambahkan bahwa Tamzis menargetkan pembiayaan di sektor konsumtif tahun ini mencapai Rp 60 miliar. Sejauh ini pembiayaan di sektor konsumtif rata-rata senilai Rp 5 juta per orang. Hingga april, kontribusi konsumtif terhadap total portofolio pembiayaan Tamzis baru dua persen. "Karena masih sangat kecil, maka kita dorong tahun ini," ujarnya.
Pendidikan dan kesehatan merupakan sektor yang saat ini didorong oleh Tamzis dalam mencapai target Rp 60 miliar di pembiayaan konsumtif. Saat mengatakan pembiayaan KPR dan kendaraan bermotor tidak begitu didorong karena dinilai kurang sesuai dengan misi koperasi berbasis syariah tersebut.
Saat menambahkan bahwa Tamzis menargetkan pembiayaan di sektor konsumtif tahun ini mencapai Rp 60 miliar. Sejauh ini pembiayaan di sektor konsumtif rata-rata senilai Rp 5 juta per orang. Hingga april, kontribusi konsumtif terhadap total portofolio pembiayaan Tamzis baru dua persen. "Karena masih sangat kecil, maka kita dorong tahun ini," ujarnya.
Pendidikan dan kesehatan merupakan sektor yang saat ini didorong oleh Tamzis dalam mencapai target Rp 60 miliar di pembiayaan konsumtif. Saat mengatakan pembiayaan KPR dan kendaraan bermotor tidak begitu didorong karena dinilai kurang sesuai dengan misi koperasi berbasis syariah tersebut.
Republika.co.id
0 komentar:
Posting Komentar