Penjualan rumah segmen menengah atas tipe bangunan di atas 70 m2
diperkirakan akan mengalami penurunan hingga 10% pasca ketentuan minimal
uang muka (DP) 30%. Ketentuan yang akan berlaku efektif 15 Juni 2012
ini sudah diantisipasi oleh kalangan pengembang.
Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Eddy Ganefo mengatakan, penurunan permintaan rumah kelas menengah dalam jangka pendek sekitar 10%.
Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Eddy Ganefo mengatakan, penurunan permintaan rumah kelas menengah dalam jangka pendek sekitar 10%.
Sebelumnya Real Estate Indonesia (RE) mengungkapkan dari kurang lebih penjualan rumah komersial yang mencapai 120.000 unit per tahun, sekitar 25% merupakan rumah kelas menengah yang harganya di atas Rp 400 juta, sementara itu 65% rumah kelas menengah bawah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan sisanya 10% adalah rumah-rumah kelas atas.
Eddy memprediksi dengan kebijakan tersebut, konsumen rumah kelas menengah akan bergeser ke market rumah lebih murah yang berharga di bawah Rp 150 juta.
Padahal menurut Eddy, seharusnya pemerintah bisa melihat prospek rumah kelas menengah yang selama ini untuk marketnya untuk tempat tinggal. Berbeda dengan properti kelas mewah seperti apartemen atau rumah di kluster seharga Rp 1 miliar yang biasanya untuk investasi atau berbisnis.
"Ini kan beratnya konsumen kelas menengah saat bayar DP. Kalau untuk angsuran cicilan KPR kan mereka masih bisa. Rumah kelas menengah itu kan tidak pernah macet dan memang juga dibeli untuk tempat tinggal," kata Eddy, Selasa (20/3/2012)
Eddy melanjutkan meskipun keputusan tersebut akan merugikan dalam jangka waktu pendek, pengembang yakin masih bisa menarik marketnya dengan strategi yang sudah disiapkan. Ia menyebutkan pengembang bisa melakukan kebijakan angsuran pembayaran DP yang lebih lama. Selain itu, pengembang bisa memberikan cash back atau sedikit potongan diskon.
"Konsumen tahap-tahap awal masih shock. Tapi, pengembang ada strategi sendiri kan seperti yang saya sebutkan tadi. Dari angsuran DP yang waktunya lebih lama, cash back, sampai sedikit diskon yang hanya berapa persen," ujarnya.
(ude/UDE/dtc-vbn)
vibiznews.com
0 komentar:
Posting Komentar