 |
| Bumi Aroe Pala |
MAKASSAR, UPEKS—Sepanjang tahun 2011 bisnis properti di Sulawesi Selatan mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan.
Hal ini bisa menjadi patokan di tahun 2012 perkembangan bisnis tersebut akan lebih meningkat.
Menurut Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Sulsel, Raymond Affandy, investasi bisnis properti tahun 2012 diperkirakan meningkat antara 10% hingga 15%.” Ini me-ngacu pada perekonomian daerah yang meningkat tajam dan berdampak pada tingkat perputaran uang di masyarakat semakin tinggi,” ujarnya, di Makassar, belum lama ini.
Raymond juga menyebutkan, indikator lain yang mampu mendongkrak tumbuhnya bisnis properti adalah laju urbanisasi yang melonjak, serta pola pikir masyarakat yang berubah.
“Ketiga faktor tersebut menjadi acuan bahwa tahun 2012 peningkatan sektor properti memasuki laju yang semakin tinggi,” kata Raymond.
Selain itu, pengembangan wilayah Mamminasata (Makassar, Maros, Sungguminasa, Takalar) juga menjadi isu strategis penyebab peningkatan harga properti tersebut.
Sementara itu, Ketua REI Pusat, Setyo Maharso, menyebutkan, penjualan properti sepanjang 2011 akan menembus angka 230 ribu unit, atau sesuai target Real Estate Indonesia (REI).
Dari angka tersebut, rumah seharga Rp100-Rp200 juta paling banyak diburu masyarakat Indonesia. “Transaksinya dalam unit sesuai dengan prediksi kita sebelumnya. Tumbuh 15% dari 200 ribu unit,” ungkapnya.
Namun Setyo belum dapat mengatakan nilai transaksi tersebut, karena belum selesainya laporan akhir tahun dari para anggota REI. Satu hal yang bisa ia pastikan, dari ratusan ribu rumah yang terjual, unit seharga Rp 100 juta-Rp 200 juta yang paling banyak laku.
“Angka penjualan ini untuk semua tipe, mulai dari rumah sederhana, hingga apartemen. Semuanya naik, yang paling tinggi seharga Rp100 juta-Rp 200 juta,” tuturnya.
Seluruh anggota REI siap mendukung upaya pencegahan tindak pencucian uang dan korupsi, berupa pelaporan transaksi jual-beli rumah di atas Rp500 juta.
“Kita juga tidak mendukung korupsi. Namun jangan sampai aturan yang tidak jelas. Kita tunggu jutlak dari pemerintah,” ucapnya.
Hal ini bisa menjadi patokan di tahun 2012 perkembangan bisnis tersebut akan lebih meningkat.
Menurut Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Sulsel, Raymond Affandy, investasi bisnis properti tahun 2012 diperkirakan meningkat antara 10% hingga 15%.” Ini me-ngacu pada perekonomian daerah yang meningkat tajam dan berdampak pada tingkat perputaran uang di masyarakat semakin tinggi,” ujarnya, di Makassar, belum lama ini.
Raymond juga menyebutkan, indikator lain yang mampu mendongkrak tumbuhnya bisnis properti adalah laju urbanisasi yang melonjak, serta pola pikir masyarakat yang berubah.
“Ketiga faktor tersebut menjadi acuan bahwa tahun 2012 peningkatan sektor properti memasuki laju yang semakin tinggi,” kata Raymond.
Selain itu, pengembangan wilayah Mamminasata (Makassar, Maros, Sungguminasa, Takalar) juga menjadi isu strategis penyebab peningkatan harga properti tersebut.
Sementara itu, Ketua REI Pusat, Setyo Maharso, menyebutkan, penjualan properti sepanjang 2011 akan menembus angka 230 ribu unit, atau sesuai target Real Estate Indonesia (REI).
Dari angka tersebut, rumah seharga Rp100-Rp200 juta paling banyak diburu masyarakat Indonesia. “Transaksinya dalam unit sesuai dengan prediksi kita sebelumnya. Tumbuh 15% dari 200 ribu unit,” ungkapnya.
Namun Setyo belum dapat mengatakan nilai transaksi tersebut, karena belum selesainya laporan akhir tahun dari para anggota REI. Satu hal yang bisa ia pastikan, dari ratusan ribu rumah yang terjual, unit seharga Rp 100 juta-Rp 200 juta yang paling banyak laku.
“Angka penjualan ini untuk semua tipe, mulai dari rumah sederhana, hingga apartemen. Semuanya naik, yang paling tinggi seharga Rp100 juta-Rp 200 juta,” tuturnya.
Seluruh anggota REI siap mendukung upaya pencegahan tindak pencucian uang dan korupsi, berupa pelaporan transaksi jual-beli rumah di atas Rp500 juta.
“Kita juga tidak mendukung korupsi. Namun jangan sampai aturan yang tidak jelas. Kita tunggu jutlak dari pemerintah,” ucapnya.
http://www.ujungpandangekspres.com/index.php?option=read&newsid=78433
absetyawan 
adityabsetyawan
0 komentar:
Posting Komentar