INILAH.COM, Jakarta - Spanyol menjadi 'agenda' baru dalam pasar Eropa sehubungan dengan meroketnya imbal hasil (yield) obligasi pemerintah dan persiapan pemerintahan baru.
Spanyol, negara dengan perekonomian terbesar keempat di Eropa mulai guncang, disela-sela kabar Italia dan Yunani yang masih mendominasi. Saat ini investor khawatir akan pertumbuhan sektor perbankan, kondisi obligasi negara, tingginya jumlah pengangguran dan pertumbuhan ekonomi yang stagnan, serta kerusuhan sosial yang terjadi.
Partai Rakyat (PP) yang dipimpin oleh Mariano Rajoy, diperkirakan akan memenangkan mayoritas suara dalam pemilu pekan depan, mengalahkan Partai Pekerja Sosialis Spanyol (PSOE). Prospek pemerintahan dengan mandat yang kuat harusnya secara teori, bisa menegakkan reformasi dan meyakinkan pasar. Namun imbal hasil obligasi 10 tahun Spanyol menanjak ke 6,38% pada pekan ini. Angka tersebut adalah yangtertinggi dalam setahn terakhir.
Kekhawatiran akan kondisi defisit anggaran Spanyol yang mencapai lebih dari 6% dari target PDB 2011, mulai meluas. Seperti diketahui, target defisit Uni Eropa adalah 3%, sementara defisit Spanyol mencapai 9,2% dari PDB 2010.
"Apa yang mungkin terjadi adalah bahwa Partai Rakyat mengambil kendali dan berkata: 'Ya Tuhan, kami telah melihat catatan yang ada dan itu jauh lebih buruk dari yang kita pikir," ungkap analis politik senior di Nomura Alistair Newton kepada CNBC.com. "Ada tingkat ketidakpastian besar atas peningkatan tersebut," tuturnya.
Dia mengatakan bahwa PP "sepenuhnya telah setuju dengan Dana Moneter Internasional (IMF), Berlin dan Bank Sentral Eropa" seiring kebutuhan untuk menekan defisit.
Namun mengurangi defisit akan menjadi tugas yang panjang dan terjal bagi Spanyol dan orang-orang dibalik pemerintahan, yang sudah tertekan oleh penurnan harga properti dan pengangguran angkatan muda yang mendekati 50%.
Ekonom Credit Suisse yakin upah para pekerja akan dipotong hingga 11% selama 5 tahun ke depan untuk mengembalikan daya saing.
Banyak yang berpendapat bahwa pasar properti, dimana harga rumah rata-rata turun sekitar 26% dari posisi tertingginya, dibandingkan dengan di Irlandia yang sebesar 43%, yang masih berpeluang untuk jatuh. Sistem perbankan belum pulih dari pembiayaan properti, dan dampak lanjutannya adalam rekapitalisasi bank-bank besar.
Tidak seperti Italia, Spanyol telah memberlakukan serangkaian kebijakan yang ketat untuk mengatasi defisit, walau belum dirasakan hasilnya.
Pertumbuhan Spanyol di triwulan III-2011 terhenti. Menurut data statistik resmi yang dirilis pada hari Rabu (16/11) lalu, stagnasi dipicu oleh permintaan ekspor yang melambat dan permintaan domestik yang terus menyusut. Analis RBC Capital Markets Gustavo Bagattini mengatakan, pihaknya tidak bisa memprediksi perekonomian akan bangkit dalam waktu dekat.
"Sektor perbankan dan kekhawatiran akan menularnya krisis bisa merusak masa depan," kata Greene "Pasar properti lebih berpeluang untuk anjlok walau hingga kini belum gagal bayar hipotek."
"Logika sederhananya, kita akan melihat langkah-langkah penghematan yang lebih ketat tahun depan dan hal tersebut akan semakin menekan konsumsi rumah tangga," kata Newton. Ia juga menyatakan bahwa PP berencana untuk mengendurkan pajak perusahaan, yang nantinya bisa dialokasikan pada pos lain," paparnya.
Kohesi lebih besar antara pemerintah daerah dan nasional diharapkan terjadi setelah pemilu, seiring dengan kontrol PP Madrid dan Catalonia pada Maret tahun depan dari Andalusia. Kekuasaan di Andalucia ini akan mengendalikan tiga wilayah ekonomi terbesar Spanyol, yang menyumbang hampir separuh dari belanja daerah.
Di sisi lain, bahaya kerusuhan melebihi lanskap politik dan ekonomi. The Occupy yang menjadi pemberitaan utama dimana-mana mulai meluas dan mengarah ke wilayah Spanyol dan menduduki kota-kota sekitar Spanyol. Gerakan ini dinamakan Indignados.
Spanyol, negara dengan perekonomian terbesar keempat di Eropa mulai guncang, disela-sela kabar Italia dan Yunani yang masih mendominasi. Saat ini investor khawatir akan pertumbuhan sektor perbankan, kondisi obligasi negara, tingginya jumlah pengangguran dan pertumbuhan ekonomi yang stagnan, serta kerusuhan sosial yang terjadi.
Partai Rakyat (PP) yang dipimpin oleh Mariano Rajoy, diperkirakan akan memenangkan mayoritas suara dalam pemilu pekan depan, mengalahkan Partai Pekerja Sosialis Spanyol (PSOE). Prospek pemerintahan dengan mandat yang kuat harusnya secara teori, bisa menegakkan reformasi dan meyakinkan pasar. Namun imbal hasil obligasi 10 tahun Spanyol menanjak ke 6,38% pada pekan ini. Angka tersebut adalah yangtertinggi dalam setahn terakhir.
Kekhawatiran akan kondisi defisit anggaran Spanyol yang mencapai lebih dari 6% dari target PDB 2011, mulai meluas. Seperti diketahui, target defisit Uni Eropa adalah 3%, sementara defisit Spanyol mencapai 9,2% dari PDB 2010.
"Apa yang mungkin terjadi adalah bahwa Partai Rakyat mengambil kendali dan berkata: 'Ya Tuhan, kami telah melihat catatan yang ada dan itu jauh lebih buruk dari yang kita pikir," ungkap analis politik senior di Nomura Alistair Newton kepada CNBC.com. "Ada tingkat ketidakpastian besar atas peningkatan tersebut," tuturnya.
Dia mengatakan bahwa PP "sepenuhnya telah setuju dengan Dana Moneter Internasional (IMF), Berlin dan Bank Sentral Eropa" seiring kebutuhan untuk menekan defisit.
Namun mengurangi defisit akan menjadi tugas yang panjang dan terjal bagi Spanyol dan orang-orang dibalik pemerintahan, yang sudah tertekan oleh penurnan harga properti dan pengangguran angkatan muda yang mendekati 50%.
Ekonom Credit Suisse yakin upah para pekerja akan dipotong hingga 11% selama 5 tahun ke depan untuk mengembalikan daya saing.
Banyak yang berpendapat bahwa pasar properti, dimana harga rumah rata-rata turun sekitar 26% dari posisi tertingginya, dibandingkan dengan di Irlandia yang sebesar 43%, yang masih berpeluang untuk jatuh. Sistem perbankan belum pulih dari pembiayaan properti, dan dampak lanjutannya adalam rekapitalisasi bank-bank besar.
Tidak seperti Italia, Spanyol telah memberlakukan serangkaian kebijakan yang ketat untuk mengatasi defisit, walau belum dirasakan hasilnya.
Pertumbuhan Spanyol di triwulan III-2011 terhenti. Menurut data statistik resmi yang dirilis pada hari Rabu (16/11) lalu, stagnasi dipicu oleh permintaan ekspor yang melambat dan permintaan domestik yang terus menyusut. Analis RBC Capital Markets Gustavo Bagattini mengatakan, pihaknya tidak bisa memprediksi perekonomian akan bangkit dalam waktu dekat.
"Sektor perbankan dan kekhawatiran akan menularnya krisis bisa merusak masa depan," kata Greene "Pasar properti lebih berpeluang untuk anjlok walau hingga kini belum gagal bayar hipotek."
"Logika sederhananya, kita akan melihat langkah-langkah penghematan yang lebih ketat tahun depan dan hal tersebut akan semakin menekan konsumsi rumah tangga," kata Newton. Ia juga menyatakan bahwa PP berencana untuk mengendurkan pajak perusahaan, yang nantinya bisa dialokasikan pada pos lain," paparnya.
Kohesi lebih besar antara pemerintah daerah dan nasional diharapkan terjadi setelah pemilu, seiring dengan kontrol PP Madrid dan Catalonia pada Maret tahun depan dari Andalusia. Kekuasaan di Andalucia ini akan mengendalikan tiga wilayah ekonomi terbesar Spanyol, yang menyumbang hampir separuh dari belanja daerah.
Di sisi lain, bahaya kerusuhan melebihi lanskap politik dan ekonomi. The Occupy yang menjadi pemberitaan utama dimana-mana mulai meluas dan mengarah ke wilayah Spanyol dan menduduki kota-kota sekitar Spanyol. Gerakan ini dinamakan Indignados.
0 komentar:
Posting Komentar