Akses jalan tol menjadi salah satu faktor penting penentu pertumbuhan
suatu daerah termasuk prospek investasi properti. Misalnya proyek
Jakarta Outer Ring Road (JORR) I dan II atau jalan tol lingkar Jakarta
bisa mendongkrak harga tanah 40% per tahun.
Local Director Research Jones Lang Lasalle Anton Sitorus mengungkapkan kawasan yang dekat dengan pintu tol JORR akan semakin tinggi nilai harga propertinya.
"Proyek yang dekat dengan akses pintu tol, potensinya lebih tinggi," kata Anton saat ditemui wartawan dalam sebuah diskusi di Hotel Aryaduta, Tugu Tani Jakarta, Rabu (10/7/2013).
Anton mengatakan, salah satu imbas dibangunnya tol yang paling konkret adalah pengaruhnya terhadap harga tanah. Ia mencontohkan, sebelum ada akses tol, harga tanah di kawasan Jatibening 5 tahun lalu masih berkisar di harga Rp 500 ribu/meter persegi, harga tersebut melonjak hingga kini paling murah berkisar Rp 2 juta/meter persegi.
"Contoh yang paling ekstrem itu itu di daerah Jatibening, Itu dulu daerah kampung, begitu jalan JORR dibikin walaupun akses tolnya aja nggak langsung harga tanah di jalan lokal itu naiknya gila-gilaan. Dulu itu harga tanah sekitar 4-5 tahun lalu, masih Rp 400-500 ribu sekarang udah Rp 2 juta, itu aja yang paling murah," katanya.
"Rangenya itu terhadap harga tanah itu bisa minimal 20%, paling tinggi bisa 40% saya pikir per tahunnya," imbuhnya.
Anton mengatakan, saat ini ruas tol JORR I belum tersambung, karena ruas JORR W2 Kebon Jeruk-Ulujami belum rampung. Jika telah beroperasi, dipastikan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut akan melejit.
"JORR ada 1 segmen yang belum terhubung. Tentunya ini akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan di daerah pinggiran. Daerah pinggiran mana yang nanti punya akses ke JORR ini akan menjadi wilayah yang sangat potensial," tutupnya.
Seperti diketahui Jaringan JORR I antara lain:
Local Director Research Jones Lang Lasalle Anton Sitorus mengungkapkan kawasan yang dekat dengan pintu tol JORR akan semakin tinggi nilai harga propertinya.
"Proyek yang dekat dengan akses pintu tol, potensinya lebih tinggi," kata Anton saat ditemui wartawan dalam sebuah diskusi di Hotel Aryaduta, Tugu Tani Jakarta, Rabu (10/7/2013).
Anton mengatakan, salah satu imbas dibangunnya tol yang paling konkret adalah pengaruhnya terhadap harga tanah. Ia mencontohkan, sebelum ada akses tol, harga tanah di kawasan Jatibening 5 tahun lalu masih berkisar di harga Rp 500 ribu/meter persegi, harga tersebut melonjak hingga kini paling murah berkisar Rp 2 juta/meter persegi.
"Contoh yang paling ekstrem itu itu di daerah Jatibening, Itu dulu daerah kampung, begitu jalan JORR dibikin walaupun akses tolnya aja nggak langsung harga tanah di jalan lokal itu naiknya gila-gilaan. Dulu itu harga tanah sekitar 4-5 tahun lalu, masih Rp 400-500 ribu sekarang udah Rp 2 juta, itu aja yang paling murah," katanya.
"Rangenya itu terhadap harga tanah itu bisa minimal 20%, paling tinggi bisa 40% saya pikir per tahunnya," imbuhnya.
Anton mengatakan, saat ini ruas tol JORR I belum tersambung, karena ruas JORR W2 Kebon Jeruk-Ulujami belum rampung. Jika telah beroperasi, dipastikan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut akan melejit.
"JORR ada 1 segmen yang belum terhubung. Tentunya ini akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan di daerah pinggiran. Daerah pinggiran mana yang nanti punya akses ke JORR ini akan menjadi wilayah yang sangat potensial," tutupnya.
Seperti diketahui Jaringan JORR I antara lain:
- Tol W1 Penjaringan - Kembangan
- JORR W2 Seksi 4 Kembangan - Joglo
- JORR W2 Seksi 3 Joglo - Ulujami
- JORR W2 Seksi 2 Ulujami - Veteran
- JORR W2 Seksi 1 Veteran - Pondok Pinang
- JORR S Pondok Pinang - TMII
- JORR E1 Seksi 1 TMII - Ceger
- JORR E1 Seksi 2 Ceger - Hankam
- JORR E1 Seksi 3 Hankam - Jatiasih
- JORR E1 Seksi 4 Jatiasih - Cikunir
- JORR E2 Cikunir - Cakung
- JORR E3 Cakung - Cilincing
- JORR N Cilincing - Tanjung-Priok.
Sementara itu, jaringan JORR II menghubungkan Bandara Soekarno Hatta-Kunciran-Serpong-Cinere-Jagorawi-Cibitung-Cilincing-Tanjung Priok.
Meliputi, untuk sisi barat antaralain ruas tol Cengkareng-Kunciran sepanjang 15,2 km, Kunciran-Serpong sepanjang 11,2 km, ruas Serpong-Cinere 10,14 km, Cinere-Jagorawi sepanjang 14,6 km
Sisi timurnya ada tol Cimanggis-Cibitung sepanjang 25,4 km investasi Rp 4,5 triliun, Cibitung-Cilincing sepanjang 34,5 km dengan investasi Rp 4,22 triliun. Saat ini yang sudah selesai dibangun dan dioperasikan adalah tol Jagorawi-Cimanggis 3,4 Km (bagian dari Cinere-Jagorawi/Cijago) sepanjang, yang dilanjutkan tahap II Cimanggis-Kukusan (UI).
(detik.com)
0 komentar:
Posting Komentar