Kontribusi pengembang besar untuk menyediakan hunian
berimbang harus dijalankan, yakni pembangunan rumah mewah wajib juga
diikuti dengan pembangunan rumah menengah, dan sederhana dalam satu
wilayah.
-- Ali Tranghanda
Pemerintah harus segera melakukan intervensi untuk membantu rakyat
memperoleh rumah. Di antaranya, subsidi dalam bentuk uang muka, subsidi
harga rumah, serta penyediaan tanah oleh negara untuk perumahan
rakyat.
Direktur Eksekutif Indonesia Property
Watch Ali Tranghanda, di Jakarta, Jumat (4/5/2012), mengemukakan,
kenaikan harga bahan bangunan berpotensi menyulitkan rakyat untuk
menjangkau rumah. Seperti diberitakan, harga bahan bangunan terus
mengalami kenaikan. Pemerintah diminta segera melakukan intervensi dan
proteksi kepada masyarakat berpenghasilan rendah agar tetap bisa
menjangkau rumah layak.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik,
indeks harga perdagangan besar atau IHPB bahan bangunan pada bulan
April 2012 mengalami kenaikan 0,61% jika dibandingkan bulan sebelumnya,
yakni dari 205,47 pada Maret 2012 menjadi 206,72. Kelompok bahan
bangunan yang mengalami kenaikan harga selama April 2012 itu meliputi
besi dan baja dasar 0,99%, aspal 0,85%, semen 0,83%, bahan bangunan
dari logam 0,64%, dan barang galian segala jenis 0,57%.
"Kontribusi
pengembang besar untuk menyediakan hunian berimbang harus dijalankan,
yakni pembangunan rumah mewah wajib juga diikuti dengan pembangunan
rumah menengah, dan sederhana dalam satu wilayah," ujarnya.
BPS
mencatat, kenaikan IHPB bahan bangunan/konstruksi terjadi pada seluruh
kelompok jenis bangunan. Andil kenaikan terbesar yakni kelompok bangunan
tempat tinggal dan bukan tempat tinggal sebesar 0,29%. Sementara itu,
kelompok pekerjaan umum untuk jalan, jembatan dan pelabuhan, kelompok
bangunan dan instalasi listrik, gas, air minum dan komunikasi, serta
kelompok bangunan lainnya menyumbang kenaikan IHPB bahan bangunan
masing-masing 0,02%. Sedangkan, kelompok bangunan pekerjaan umum untuk
pertanian memberi andil 0,08%.
Seperti diberitakan sebelumnya,
peningkatan harga baja dan semen belakangan ini semakin berpengaruh
terhadap sektor properti. Dampaknya semakin jelas, yaitu melonjaknya
harga-harga properti di dalam negeri.
"Saya justru mengkhawatirkan
pesatnya pembangunan properti dan infrastruktur akan mendongkrak harga
bahan material, terutama baja dan semen," kata pengamat properti
Panangian Simanungkalit di Jakarta, Jumat (4/5/2012).
0 komentar:
Posting Komentar