Minggu, 29 April 2012

Properti: Tak sekedar untuk dihuni

Properti menjadi salah satu instrumen investasi yang semakin diminati. Selain bentuknya riil, investasi di properti memiliki keuntungan karena terlindung dari inflasi.

Harga properti dan tanah yang cenderung selalu naik menjadi salah satu faktor yang menarik banyak investor di sektor ini. Keuntungan yang didapatkan pun cukup besar. Apalagi Indonesia merupakan negara dengan return of investment (RoI) yang tinggi di sektor properti. Dilihat dari hasil (yield), sektor pasar modal saat ini masih menjadi pilihan utama investor karena memiliki return yang tinggi. Namun, untuk jangka panjang, properti adalah pilihan investasi menguntungkan, setidaknya dibandingkan emas atau deposito.


Hingga sekarang, properti mengalami pertumbuhan pesat karena selalu tumbuh di atas inflasi. Permintaan serta persediaan produk unit properti menjadi faktor yang memengaruhi tingginya angka pertumbuhan properti. Kalaupun terjadi krisis,properti bisa diandalkan sebagai pelindung. Investasi di bidang properti memiliki prospek jangka panjang, setidaknya dibandingkan investasi lain, seperti saham dan deposito.

Properti adalah portofolio investasi yang memiliki dua keuntungan,yaitu dari sisi capital gain dan cash flow. Selain jumlahnya yang terbatas, nilai properti cenderung selalu mengalami kenaikan.

Dalam dua atau tiga tahun mendatang, nilai properti akan terus naik jika dibandingkan investasi lain yang sewaktu-waktu nilainya fluktuatif atau bisa naik turun. Permintaan properti pada 2012 diperkirakan terus menggeliat, antara lain karena proyeksi perekonomian Indonesia yang terus membaik dan tingkat suku bunga yang diprediksi akan menurun.

Riset Jones Lang LaSalle menyebutkan, pasar properti Indonesia, khususnya di Jakarta, diprediksi akan terus bertumbuh secara positif. Iklim properti di Tanah Air yang terus berkembang membuat investasi di sektor ini terus meningkat.

Dibandingkan kota lainnya, properti di Jakarta lebih menghasilkan RoI yang tinggi. Poin penting yang perlu diperhatikan ketika akan membeli properti adalah lokasi. Teori yang berlaku umum adalah semakin strategis suatu lokasi, akan semakin mahal harganya. Dalam mempertimbangkan lokasi,ada baiknya konsumen melakukan survei terlebih dahulu. Cobalah kunjungi daerah properti tersebut pada saat hari kerja, pada saat libur, atau bahkan pada saat musim hujan.

Beberapa pengembang properti menyebutkan bahwa properti yang mereka tawarkan hanya berjarak sekian menit dari pusat kota. Coba lakukan survei, apakah memang seperti yang dinyatakan oleh pengembang. Lihat juga kondisi daerah tersebut ketika hujan. Jangan sampai membeli properti yang ternyata rutin terendam banjir setiap turun hujan. Sebelum memutuskan membeli, ada baiknya melakukan crosscheckke orang-orang yang biasa beraktivitas di sekitar daerah tersebut.

Investasi properti dapat membawa seseorang untuk menjadi benar-benar kaya. Kunci untuk memperoleh kekayaan dalam properti adalah melalui capital gain. Sebagai contoh, seseorang berinvestasi di sebuah apartemen di kawasan central business district(CBD) seharga Rp500 juta dengan uang muka sebesar Rp50 juta. Sewa bulanan dari properti di kawasan CBD umumnya Rp5-6 juta, cukup untuk membayar angsuran bank per bulan. Jadi, secara otomatis angsuran bank dibiayai oleh sewa bulanan.

Kelebihan investasi apartemen adalah tingginya tingkat permintaan. Apalagi, apabila lokasi apartemen berada di kawasan CBD, kawasan permukiman ekspatriat, dan lingkungan kampus. Lingkungan CBD di Jakarta saat ini memiliki tiga kawasan utama, yakni Jalan Sudirman-Thamrin, Jalan Gatot Subroto, dan Jalan HR Rasuna Said. Sementara kawasan ekspatriat, seperti Kemang, Jakarta Selatan, dan untuk kawasan dengan banyak kampus seperti di Jalan S Parman, Jakarta Barat. Biasanya, apartemen untuk sewa dipilih yang berlokasi dekat dengan tempat kerja.

Dengan demikian, jangka waktu sewanya sekitar dua sampai tiga tahun. Selain itu, risiko kekosongan apartemen terbilang rendah. Apalagi, jika didukung lokasinya yang nyaman sebagai tempat tinggal. Hal ini tentu membuat penyewa betah dan terus menempati apartemen tersebut.

Kelebihan terakhir, apartemen memiliki capital rate tinggi sekitar 7-10 persen. Dengan risiko kekosongan unit rendah, maka pendapatan yang datang dari biaya sewa jadi lancar. Ini membuat capital rate-nya tinggi dibandingkan investasi properti seperti rumah sewa, ruko, atau rukan.

okezone.com

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Cari Properti

Custom Search

Ir. Andreas Siregar

Konsultan Properti

Pendiri AB Property

Tenaga Pengajar pada

PANANGIAN SCHOOL OF PROPERTY

Follow Twitter @penilaipublik untuk Tips & Konsultasi Properti

Aditya Budi Setyawan

Pendiri AB Property (Partner) ✉absetyawanwassuccess@live.com

☎ 0878787 702 99

085 7755 1819 5

0852 2120 3653

021 444 300 33 (flexi)

BB : 31 789 C84

Facebook Twitter MySpace Blogger Google Talk absetyawan Y! messenger adityabsetyawan
My QR VCard

Cari