Kementerian Perumahan Rakyat akan membangun 50 twin block rumah susun
sewa (Rusunawa) untuk buruh di kawasan industri Jabodetabek. Namun
Rusunawa ini dikhususkan buat buruh lajang alias belum menikah.
"Minimal tahun ini kami akan membangun 50 TB (twin block) Rusunawa untuk pekerja dan buruh di kawasan Jabodetabek," ujar Menpera Djan Faridz dikutip dari situs Kemenpera, Senin (9/4/2012).
Pembangunan 50 twin block Rusunawa ini akan dilaksanakan secara merata di sejumlah kawasan industri yang ada di wilayah Jabodetabek. Sedangkan pemanfaatan Rusunawa itu nantinya diharapkan dapat merata yakni untuk para pekerja laki-laki dan perempuan sehingga terpisah.
"Minimal tahun ini kami akan membangun 50 TB (twin block) Rusunawa untuk pekerja dan buruh di kawasan Jabodetabek," ujar Menpera Djan Faridz dikutip dari situs Kemenpera, Senin (9/4/2012).
Pembangunan 50 twin block Rusunawa ini akan dilaksanakan secara merata di sejumlah kawasan industri yang ada di wilayah Jabodetabek. Sedangkan pemanfaatan Rusunawa itu nantinya diharapkan dapat merata yakni untuk para pekerja laki-laki dan perempuan sehingga terpisah.
Berdasarkan hasil rapat koordinasi, para ketua serikat buruh menyepakati Rusunawa yang dibangun tahun ini akan diperuntukkan untuk mereka yang belum menikah terlebih dahulu. Sedangkan untuk mereka yang telah berumah tangga akan diupayakan untuk tinggal di rumah tapak.
Dari perhitungan Kemenpera, satu twin block Rusunawa dapat menampung sedikitnya 500 orang pekerja. Jika ada dua maka setidaknya 1.000 pekerja bisa menempati rumah yang lebih layak huni. Pembangunan Rusunawa nantinya akan menggunakan lahan fasum (fasilitasn umum) dan fasos (fasilitas sosial) yang ada di sekitar kawasan industri yang bersangkutan.
"Kami merencanakan pada tanggal 1 Mei mendatang yang juga bertepatan dengan Hari Buruh Sedunia, Bapak Presiden bisa meresmikan sebanyak 20 TB Rusunawa pekerja di Batam. Selain itu, pada bulan depannya juga meletakkan batu pertama proyek pembangunan 12.000 rumah tapak pekerja dan buruh di Jawa tengah," kata Djan.
Pembangunan Rusunawa nantinya akan melibatkan Perumnas, Jamsostek serta pemda setempat apabila mereka telah membentuk SKPD perumahan di daerahnya masing-masing. Selain itu, jika memang di kawasan industri tidak memungkinkan untuk dibangun Rusunawa, Kemenpera juga merencanakan pembangunan Rusunawa di sekitar stasiun kereta api sehingga mengurangi mobilitas para pekerja.
"Biasanya para pekerja minta tempat tinggal yang dekat dengan sarana tranportasi. Oleh karena itu, kami juga tengah mengupayakan pembangunan Rusunawa di sekitar jalur transportasi massal seperti stasiun KA sehingga mereka tidak terlambat masuk kerja dan lebih murah," terangnya.
0 komentar:
Posting Komentar