Senin, 12 Maret 2012

Promosi Online Tidak Efektif?

Hanya segelintir masyarakat Indonesia yang memanfaatkan internet untuk memilih properti yang diidamkannya. Situs properti Rumah 123 mencatat, penetrasi pembeli properti secara online di Indonesia baru sebesar 23%. Bandingkan dengan negara tetangga, Malaysia yang sudah mencapai 65% dan Singapura 70%.

"Penghambatnya adalah biaya," ujar Peter Goldsworthy, Country Manager Rumah 123 kepada KONTAN, Senin (12/3).


Padahal, lanjut Peter, membeli properti melalui situs menawarkan sejumlah keuntungan. Di antaranya, calon pembeli bisa mendapat informasi lengkap termasuk foto properti yang diinginkan sebelum mendatangi lokasi. Calon pembeli juga bisa langsung tahu jika properti yang diincar sudah dibeli orang lain.

Toh Peter masih melihat potensi bisnis situs properti lantaran penduduk Indonesia cukup besar. "Dua tahun lagi, 100 juta masyarakat Indonesia diprediksi akan terhubung dengan internet. Itu angka yang besar," ujarnya. Apalagi, Peter juga menyebut permintaan lokal terhadap properti di Indonesia sangat kuat.

Rumah 123 mencatat, pengunjung lamannya didominasi oleh kelas menengah yang berpenghasilan di atas Rp 5 juta per bulan sebanyak 75%. Selanjutnya, 89% berusia di atas 25 tahun, 50% sudah menikah, 85% lulusan perguruan tinggi, dan 87% tinggal di kota besar.

Berdasarkan jenis properti, mayoritas pengunjung hingga 80% mencari rumah tapak. Selain karena faktor budaya masyarakat, Peter bilang, "Saat ini bisa dilihat bahwa pasokan rumah tapak masih lebih banyak dibanding apartemen." Persentase properti secondary juga lebih besar ketimbang primary, yaitu 80%.

Tahun lalu, Rumah 123 yang tergabung dalam iProperty Group yang bermarkas di Australia meraup pendapatan Rp 2,1 miliar. Sepanjang bulan Desember tahun lalu, Rumah 123 tercatat punya 571.969 pengunjung, 3.245 agen, dan 70.745 listing. Berangkat dari ekonomi Indonesia yang tumbuh tajam, Peter optimistis angka-angka tersebut akan bertambah 50% di tahun ini.

Saat ini Rumah 123 sudah punya enam kantor dan cabang di Jakarta, Denpasar, Bandung, Surabaya, Semarang, dan Medan. Perusahaan juga berencana menambah satu cabang lagi di Makassar, namun belum bisa dipastikan waktunya karena menunggu kesiapan agen properti di sana.

Sementara itu General Manager (GM) broker properti Century 21 Indonesia F. Rach Suherman bilang, situs properti merupakan metode penjualan baru yang populer satu-dua tahun belakangan. "Saat ini sudah meningkat, bukan hanya jumlah pengunjung tapi juga jumlah transaksi," ujarnya kepada KONTAN, Senin.

Senada dengan Peter, Suherman juga bilang membeli properti melalui situs lebih praktis. "Meninjau lokasi tetap harus dilakukan. Tapi orang bisa menyortir dulu, yang mana yang mau didatangi," jelasnya. Biasanya, pembeli properti lewat situs adalah orang yang melek internet.

http://industri.kontan.co.id/news/penetrasi-pembeli-properti-online-masih-rendah

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Cari Properti

Custom Search

Ir. Andreas Siregar

Konsultan Properti

Pendiri AB Property

Tenaga Pengajar pada

PANANGIAN SCHOOL OF PROPERTY

Follow Twitter @penilaipublik untuk Tips & Konsultasi Properti

Aditya Budi Setyawan

Pendiri AB Property (Partner) ✉absetyawanwassuccess@live.com

☎ 0878787 702 99

085 7755 1819 5

0852 2120 3653

021 444 300 33 (flexi)

BB : 31 789 C84

Facebook Twitter MySpace Blogger Google Talk absetyawan Y! messenger adityabsetyawan
My QR VCard

Cari