Jemaah gelombang pertama dari Indonesia yang sebelumnya memadati Kota Medinah, kini juga sudah memenuhi Kota Mekah yang puncaknya pada 28 Oktober lalu.
Upaya pemerintah Arab Saudi untuk mempercantik Kota Mekah sepertinya tak pernah berhenti. Gedung pencakar langit bagai hutan kota, yang begitu tumbuh subur. Hal itu dilakukan pemerintah Arab Saudi untuk memenuhi permintaan hunian kamar hotel oleh jemaah yang melaksanakan ibadah umrah maupun haji setiap tahunnya yang semakin meningkat. Selain itu, juga upaya pemerintah setempat menjadikan Mekah sebagai kota termegah di dunia ini.
Salah satu buktinya adalah dengan berdirnya The Makkah Royal Clock Tower, jam raksasa yang bertengger di atas gedung dengan ketinggian 601 meter, 76 lantai dengan kapasitas 858 kamar suite menghadap langsung ke Kakbah. Keistimewaan jam raksasa itu, suara azan dapat didengar dari jarak tujuh kilometer dan warna hijau dan putih yang dipancarkan oleh jam raksasa tersebut dapat terlihat dari jarak sekira 30 kilometer.
Kondisi seperti itu tentu menyebabkan harga tanah dan properti meningkat. Harga tanah di Mekah, satu meter persegi bisa mencapai USD100.000. Sementara di Madinah USD67.000. Coba bandingkan harga tanah di Las Vegas yang hanya di kisaran USD26.000. Dengan demikian, Mekah dapat dikatakan sebagai kota dengan tanah termahal di dunia.
Saat berita ini dibuat, cuaca Kota Mekah dingin. Berada di kisaran 24 derajat Celcius, jemaah yang berusia lanjut diharapkan tidak memaksakan diri dalam melakukan ibadah tawaf atau sa'i secara berlebihan, guna menjaga kondisi fisik agar tetap fit untuk persiapan wukuf di Arafah nantinya.
Gangguan kesehatan yang dialami oleh jemaah yang risiko tinggi (risti) usia lanjut biasanya penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan paru-paru.
Kondisi Kota Mekah yang sangat padat juga mempengaruhi transportasi jemaah, seperti kepadatan yang terjadi di Stasiun Bab Ali. Di sana terpampang jadwal pengantaran dan penjemputan jemaah ke pondokan untuk hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Sabtu pukul 10.00 sampai dengan 11.30 Waktu Arab Saudi (WAS), sedangkan untuk hari Jumat 09.00 sampai dengan 11.00 WAS dengan rute dari pemondokan ke Masjidilharam dan untuk rute Masjidilharam ke pemondokan 13.30 sampai dengan 14.30 dan 21.00-22.00 WAS.
Dengan jadwal seperti itu, setelah jemaah melaksanakan salat isya, diharapkan tetap di masjid memperbanyak doa dan menuju stasiun bus setelah pukul sembilan malam guna menghindari kemacetan dan antrean panjang.
Jemaah ONH Plus yang tergabung dalam rombongan Konsorsium Lailaha Illlalah Kafilah Cahaya Utama tidak mengalami hambatan dalam pelaksanaan ibadah selama di Kota Mekah. Hotel yang ditempatinya terbilang cukup dekat dari Masjidilharam, sehingga jemaah dapat melakukan ibadah secara leluasa. Rombongan ini didampingi tiga orang pembimbing agama, tiga orang petugas kesehataan.
Menurut Tour Leader, Defty Reskiwaty Ande, demi kenyamanan jemaah, maka rombongan konsorsium tidak diinapkan di Aziziah, tetapi langsung ke Mekah. (*)
Fajar.co.id
Laporan: M Hatta Alwi, Mekah
http://www.fajar.co.id/read-20111102012522-mekah-padat-transportasi-terpengaruh
0 komentar:
Posting Komentar