Sabtu, 05 November 2011
HAVANA– Penantian reformasi untuk menciptakan pasar real estat sejak revolusi pada 1959 akhirnya tiba. Mulai Kamis (3/11) waktu setempat, untuk kali pertama,pemerintah Kuba mengizinkan warga untuk melakukan pembelian rumah.
Reformasi, yang dipublikasikan di koran pemerintah, Official Gazette, adalah salah satu langkah paling substansial yang dilakukan Presiden Raul Castro untuk membebaskan komando ekonomi gaya Uni Soviet negara itu sementara tetap mempertahankan sistem komunis. Castro telah menjanjikan perubahan dan Kuba telah melihat jauh ke depan sebagai cara agar bisa menjual rumah mereka.
Sudah 50 tahun warga tidak bisa melakukan jual beli rumah kecuali bertukar melalui akal-akalan hukum. Ketika aturan baru itu menyebar, penglihatan terhadap uang besar sudah menari-nari di mata warga Kuba yang ratarata berpenghasilan USD18 per bulan. “Saya mungkin bisa menjual rumah saya dengan harga USD100.000.
Jika saya punya uang banyak, saya akan dapat melakukan banyak hal termasuk keluar dari kota ini jika keluarga saya ingin pergi,”papar seorang guru yang tinggal di sebuah apartemen di pusat kota abad 19 di Havana,Isabela Menendez, mengatakan kepada Reuters. Seorang pakar dari Institut Lexington Arlington, Virginia Phil Peters, mengungkapkan bahwa langkah tersebut bisa memiliki konsekuensi meluas terhadap perekonomian Kuba,
di mana pemerintah yang kekurangan uang mendorong tumbuhnya wirausaha di saat mereka secara perlahan mengurangi satu juta pekerjaan dari sistem gaji mereka yang membengkak. “Kemampuan untuk menjual rumah bukan berarti pembentukan modal instan bagi keluargaKuba. Ini menjadi sumber modal di tingkat rakyat dan merupakan tanda besar dari kerelaan pemerintah,”imbuh dia.
Undang-undang baru itu tampaknya akan merangsang pasar perumahan baru dan menarik uang dari warga Kuba di pengasingan bagi keluarga mereka untuk membeli rumah dan properti lain, setidaknya bagi keluarga atau untuk pertaruhan masa depan Kuba. Pemerintah berharap, langkah itu akan menyebabkan lebih banyak pembangunan rumah, yang sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah kekurangan permukiman.
Pemerintah setempat membangun 600.000 unit rumah di negara pulau Karibia itu untuk 11 juta orang. Partai Komunis, satu-satunya partai politik sah di Kuba, menyepakati gagasan penjualan properti itu dalam sebuah kongres pada April lalu. Peraturan baru itu memberikan hak kepada warga untuk menjualbelikan, menukar, mendonasikan, atau memberikan rumah mereka pada pewaris mereka. wenny Juanita
HAVANA– Penantian reformasi untuk menciptakan pasar real estat sejak revolusi pada 1959 akhirnya tiba. Mulai Kamis (3/11) waktu setempat, untuk kali pertama,pemerintah Kuba mengizinkan warga untuk melakukan pembelian rumah.
Reformasi, yang dipublikasikan di koran pemerintah, Official Gazette, adalah salah satu langkah paling substansial yang dilakukan Presiden Raul Castro untuk membebaskan komando ekonomi gaya Uni Soviet negara itu sementara tetap mempertahankan sistem komunis. Castro telah menjanjikan perubahan dan Kuba telah melihat jauh ke depan sebagai cara agar bisa menjual rumah mereka.
Sudah 50 tahun warga tidak bisa melakukan jual beli rumah kecuali bertukar melalui akal-akalan hukum. Ketika aturan baru itu menyebar, penglihatan terhadap uang besar sudah menari-nari di mata warga Kuba yang ratarata berpenghasilan USD18 per bulan. “Saya mungkin bisa menjual rumah saya dengan harga USD100.000.
Jika saya punya uang banyak, saya akan dapat melakukan banyak hal termasuk keluar dari kota ini jika keluarga saya ingin pergi,”papar seorang guru yang tinggal di sebuah apartemen di pusat kota abad 19 di Havana,Isabela Menendez, mengatakan kepada Reuters. Seorang pakar dari Institut Lexington Arlington, Virginia Phil Peters, mengungkapkan bahwa langkah tersebut bisa memiliki konsekuensi meluas terhadap perekonomian Kuba,
di mana pemerintah yang kekurangan uang mendorong tumbuhnya wirausaha di saat mereka secara perlahan mengurangi satu juta pekerjaan dari sistem gaji mereka yang membengkak. “Kemampuan untuk menjual rumah bukan berarti pembentukan modal instan bagi keluargaKuba. Ini menjadi sumber modal di tingkat rakyat dan merupakan tanda besar dari kerelaan pemerintah,”imbuh dia.
Undang-undang baru itu tampaknya akan merangsang pasar perumahan baru dan menarik uang dari warga Kuba di pengasingan bagi keluarga mereka untuk membeli rumah dan properti lain, setidaknya bagi keluarga atau untuk pertaruhan masa depan Kuba. Pemerintah berharap, langkah itu akan menyebabkan lebih banyak pembangunan rumah, yang sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah kekurangan permukiman.
Pemerintah setempat membangun 600.000 unit rumah di negara pulau Karibia itu untuk 11 juta orang. Partai Komunis, satu-satunya partai politik sah di Kuba, menyepakati gagasan penjualan properti itu dalam sebuah kongres pada April lalu. Peraturan baru itu memberikan hak kepada warga untuk menjualbelikan, menukar, mendonasikan, atau memberikan rumah mereka pada pewaris mereka. wenny Juanita
Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/441356/
0 komentar:
Posting Komentar