REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kalangan pengembang menyambut baik penurunan suku bunga acuan (BI Rate) oleh Bank Indonesia (BI). Menurut mereka, penurunan itu secara psikologis akan memengaruhi perbankan yang akan menyesuaikan tingkat suku bunga pinjamannya.
Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk, Johanes Mardjuki di Jakarta, Senin, mengatakan, penurunan BI Rate itu akan mendorong bisnis properti di dalam negeri makin tumbuh. Karena perbankan akan segera menurunkan tingkat bunga kredit yang masih tinggi dan mendorong pelaku usaha aktif mencari kredit baru, katanya.
Menurut Johanes, permintaan pasar terhadap sektor perumahan dan mal akan makin besar, apalagi kalau melihat kebutuhan kedua sektor tersebut cukup tinggi. "Kami optimis bisnis properti di dalam makin marak, karena pasarnya makin tumbuh," ujarnya.
Ia mengatakan, kebutuhan rumah di dalam negeri masih sangat besar, karena itu para vendor properti terus melakukan pembangunan untuk memenuhi permintaan pasar. Namun para pengembang mulai kesulitan untuk mencari lahan guna membangun terutama di Jakarta, karena itu mereka mulai mengalihkan usahanya ke daerah yang dinilai pasarnya masih cukup baik.
BI pada rapat Dewan Gubernur sepakat menurunkan BI Rate sebesar 50 basis poin menjadi 6,00 persen dari 6,50 persen. BI pada bulan lalu juga menurunkan suku bunganya dari 6,75 menjadi 6,50 persen.
Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk, Johanes Mardjuki di Jakarta, Senin, mengatakan, penurunan BI Rate itu akan mendorong bisnis properti di dalam negeri makin tumbuh. Karena perbankan akan segera menurunkan tingkat bunga kredit yang masih tinggi dan mendorong pelaku usaha aktif mencari kredit baru, katanya.
Menurut Johanes, permintaan pasar terhadap sektor perumahan dan mal akan makin besar, apalagi kalau melihat kebutuhan kedua sektor tersebut cukup tinggi. "Kami optimis bisnis properti di dalam makin marak, karena pasarnya makin tumbuh," ujarnya.
Ia mengatakan, kebutuhan rumah di dalam negeri masih sangat besar, karena itu para vendor properti terus melakukan pembangunan untuk memenuhi permintaan pasar. Namun para pengembang mulai kesulitan untuk mencari lahan guna membangun terutama di Jakarta, karena itu mereka mulai mengalihkan usahanya ke daerah yang dinilai pasarnya masih cukup baik.
BI pada rapat Dewan Gubernur sepakat menurunkan BI Rate sebesar 50 basis poin menjadi 6,00 persen dari 6,50 persen. BI pada bulan lalu juga menurunkan suku bunganya dari 6,75 menjadi 6,50 persen.
Sumber:http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/keuangan/11/11/14/lumtz1-bi-rate-turun-kredit-properti-terdongkrak
0 komentar:
Posting Komentar