JIKA Anda tertarik berinvestasi sektor properti, harus memerhatikan adanya konsep Kepala Naga. Apakah itu?
Praktisi Hong Shui Suhu Benny atau dalam bahasa simpelnya disebut Feng Shui menjelaskan, Kepala Naga adalah menilik hunian berdasarkan lokasi.
Untuk itu, tambahnya, jika akan berinvestasi di manapun, maka hendaknya harus mempertimbangkan faktor lokasi 'Kepala Naga' itu berada.
Praktisi Hong Shui Suhu Benny atau dalam bahasa simpelnya disebut Feng Shui menjelaskan, Kepala Naga adalah menilik hunian berdasarkan lokasi.
Untuk itu, tambahnya, jika akan berinvestasi di manapun, maka hendaknya harus mempertimbangkan faktor lokasi 'Kepala Naga' itu berada.
Pengertian dan makna 'Kepala Naga' menurut Suhu Benny yang selama ini dipahami oleh banyak orang sesungguhnya tidak tepat.
"Kalau Indonesia ya Kepala Naganya di sekitar Istana Negara," kata ujar Suhu Benny yang ditemui di Jakarta, belum lama ini.
Dia mencontohkan, di Jakarta Barat juga terdapat letak Kepala Naga. "Jika di Jakarta Barat dekat dengan gedung pemerintahan wali kota Jakarta Barat," tukasnya.
Perkembangan ekonomi di Jakarta diawali dari Jakarta Barat yang kemudian berkembang ke kawasan Jakarta Utara karena ada daerah pelabuhan di daerah itu.
"Kawasan Sentra Premier Baru Barat (SPBB) di Jakarta Barat, yang diputuskan berdasarkan Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 367 Tahun 1987 seluas 135 hektare (ha) adalah salah satu area yang dapat dikatakan sebagai 'Kepala Naga' di Jakarta Barat," ungkap Suhu.
Sementara itu, simbol Naga, menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, adalah simbol rejeki dan kemakmuran. "Naga di Jakarta Barat itu di Puri," katanya.
Namun, menurutnya Naga ini akan hidup jika jalur naga segera dibuka, yaitu jalan, baik jalan tol maupun jalan aksesnya.
"Ini akan mulai menarik asalkan infrastruktur mulai dibentuk, JORR sudah jalan, karena bisnis berhubungan dengan waktu, butuh kecepatan," paparnya.
Jika dicermati, misalnya di sekitar 'Kepala Naga' itu belum cukup berkembang, maka dia menyarankan untuk segera berinvestasi di wilayah-wilayah itu.
"Untuk investasi, beli sejak murah, mungkin bisa menyaingi Sudirman Central Business Distric, di manapun itu," tambahnya.
Selain itu, dengan pertimbangan ekonomi Indonesia yang semakin baik, harga tanah akan semakin tinggi terutama di wilayah-wilayah 'Kepala Naga' itu.
"Cari tempat yang ada prospek, kalau pemerintah bisa ngatur jalannya agak bagus, pasti akan lebih cerah," kata dia.
Sebagai informasi, Feng Shui menurut Suhu Benny, sebagai salah satu prospektif yang telah berumur ribuan tahun sesungguhnya memberikan manfaat yang banyak bagi perkembangan kebudayaan manusia, termasuk dinamika bisnis yang digeluti manusia.
Namun, dalam perjalanannya, sering dimengerti dengan cara yang kurang tepat bahkan diberi makna baru yang jauh melenceng dari definisi awal. (ade)
sumber:http://economy.okezone.com/read/2011/11/14/315/529181/konsep-kepala-naga-dalam-investasi-properti
0 komentar:
Posting Komentar