Bisnis menyewakan atau mengontrakkan rumah dengan bisnis indekos atau
kos-kosan sama-sama memiliki permintaan cukup tinggi. Rumah sewa sangat
diminati di kawasan yang tengah berkembang, sementara rumah kos laris
manis di kawasan yang berdekatan dengan kawasan perbelanjaan, pusat
perkantoran, dan kampus.
Pengamat properti Panangian
Simangungkalit dalam bukunya "Rahasia Menjadi Miliarder Properti"
memaparkan kelebihan dan kekurangan bisnis rumah sewa dan rumah kos. Apa
saja?
Rumah Sewa
Selain tingginya permintaan, rumah yang disewakan memiliki capital gain jangka panjang atau lebih dari lima tahun. Biasanya, capital gain rumah
sewa secara rata-rata lebih tinggi dari tanah kosong. Sebab, rumah sewa
telah memiliki manfaat langsung. Setelah lima tahun, bila Anda
memutuskan untuk tidak menjualnya, maka rumah bisa disewakan.
Untuk
harga rumah yang disewakan, misalnya senilai Rp 600 juta, bisa disewa
dengan harga Rp 30 juta per tahun atau 5 %. Setahun kemudian, bila
keadaan ekonomi tidak memburuk, harga sewa rumah bisa dinaikkan sekitar
10% - 15% persen.
Namun, jika kawasan tersebut padat, maka
kenaikan nilai sewa bisa mencapai 15%. Maka, harga sewanya menjadi Rp 45
juta per tahun.
Kenaikan sewa properti akan diikuti kenaikan
nilai tanah. Jika nilai properti sudah naik 15% dari harga semula Rp 600
juta, maka nilainya menjadi Rp 690 juta. Nilai Rp 90 juta atau selisih
harga ketika Anda menawarkan di pasar sebelum disewakan dalam setahun
inilah yang disebut dengan capital gain.
Kekurangan berbisnis rumah kontrakan adalah capital rate-nya tergolong rendah, hanya 3%-5%. Ini dikarenakan rumah memiliki luas tanah lebih luas dibandingkan bangunannya.
Berbeda
dari ruko yang memiliki luas bangunan lebih luas dari tanahnya, dalam
bisnis ini yang dihitung menghasilkan adalah bangunannya bukan tanahnya.
Karena itu, investasi sewa rumah merupakan investasi jangka panjang.
Kekurangan
lainnya pada jangka waktu penyewaan relatif pendek, tergantung kondisi
dan lokasi rumah serta siapa penyewanya. Bila berbisnis rumah sewa, Anda
harus selektif dalam memilih penyewa yang baik. Rumah bisa cepat rusak,
bila penyewa ternyata kurang bertanggung jawab.
Rumah kos
Keuntungan investasi rumah kos arau indekos dapat diperoleh dalam jangka panjang atau lebih dari lima tahun. Capital gain untuk
rumah kos lebih tinggi bila dibandingkan investasi tanah kosong dan
rumah sewa. Alasannya, karena rumah kos tidak hanya sekedar sebagai
tempat tinggal tetapi menyediakan pula jasa atau servis.
Rumah kos memiliki cap rate 5%
- 7% persen dibandingkan rumah sewa. Pasalnya, usaha ini mesti memiliki
manajemen seperti tukang cuci dan setrika, atau manajemen membatasi
waktu kunjungan khususnya terjadi di rumah kos khusus wanita.
Memang,
meskipun keuntungannya menggiurkan, rumah kos juga memiliki kekurangan.
Pertama, pemilik rumah harus menyiapkan manajemen yang bertugas membuat
peraturan sampai melayani kebutuhan para penyewa. Karena membutuhkan
perhatian lebih, maka pemilik kos kadang harus menyewa orang khusus
untuk melayani dan mengawasi para penyewa.
Risiko kedua, tak semua
penyewa bisa berlaku disiplin membayarkan uang kos. Umumnya ini
terjadi, karena penyewa belum memiliki penghasilan sendiri misalnya
mahasiswa. Lalu, risiko ketiga, bisnis ini akan tutup apabila "magnet"
seperti kampus atau mal akan pindah.
http://properti.kompas.com/index.php/read/2012/03/13/16102125/Hayoo.Pilih.Bisnis.Sewa.Rumah.atau.Kos
0 komentar:
Posting Komentar