Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estat Indonesia
(REI) Sulsel kembali mensosialisasikan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR)
Idaman Suka-suka dengan tema "Peluang dan Strategi Pembangunan Properti
di Indonesia Tahun 2012.
Sosialisasi ini melibatkan PT Agung Podomoro Land Tbk, Bank BNI, serta anggota REI Regional III, meliputi Sulawesi, Kalimantan, Maluku, Papua, NTT, dan NTB, di Grand Clarion Hotel, Rabu (18/4).
Wakil Ketua DPD REI Sulsel Bidang Properti Komersial, HA Thaswin
Abdullah, mengatakan, kegiatan diharapkan dapat memberikan hal positif
dalam pembangunan perumahan untuk masyarakat Sulsel. Hal ini sejalan
dengan program pemerintah untuk mengetaskan kemiskinan dengan memberikan
hunian dengan harga yang relatif dapat terjangkau bagi masyarakat.
"REI Secara nasional sudah mengandeng BNI untuk menggunakan fasilitas KPR yang bernama Griya Idaman untuk pembiayaan rumah. KPR ini juga untuk membantu para pengembang yang terkena dampak FLPP," ujarnya.
Menurutnya, secara umum penyaluran KPR Griya Idamana juga nantinya lebih mudah dibandingkan KPR lain.
Sementara itu, Pengawas Kepatuhan Senior Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Edwin Permadi, menuturkan, saaat ini developer yang melakukan transaksi di atas Rp500 juta harus dilaporkan ke PPATK, baik secara manual maupun elektronik.
Ketua Umum DPP REI, Setyo Maharso, yang juga hadir menuturkan sosialisasi untuk memberikan penjelasan mengenai Fasilitas Likuitas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Dengan adanya KPR Griya Idaman ini DPP REI juga akan membantu pengembang, khususnya yang tergabung dalam keanggotaan REI untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
Jika FLPP mengatur pembangunan rumah tipe 36 dengan harga jual Rp70 juta. Maka KPR Griya Idaman ditujukan bagi konsumen yang membeli rumah dibawah tipe 36, namun harganya diatas Rp70 juta, dengan tenor hingga 20 tahun. ()
0 komentar:
Posting Komentar