Besarnya potensi ekonomi yang diam-diam dimiliki masyarakat Solo
membuat sejumlah perusahaan asing tertarik memasarkan produknya. Seperti
yang dilakukan Crown International Holdings Group yang menawarkan
investasi properti.
Chief Executive Officer pengembang asal Negeri
Kanguru tersebut, Iwan Sunito menjelaskan, berinvestasi properti
merupakan cara yang paling tepat untuk mendapatkan keuntungan dalam
jangka panjang. Sebab, investasi dengan instrumen ini memberikan jaminan
return yang lebih besar dibanding menyimpan dana di deposito atau hanya
ditabung.
"Kami memiliki proyek apartemen di Australia, tepatnya
di Sydney. Nilai investasi naik 10 persen per tahun, sementara bunga
pinjaman di sana hanya 6,5 persen. Tidak hanya itu, nilai ini akan makin
besar sebab, suplai hunian di Sydney tergolong lebih kecil dibanding
kota lain," kata dia.
Properti yang ditawarkannya adalah 650 unit
apartemen senilai Rp 5 triliun yang berlokasi di Sydney. Apartemen yang
ditawarkan ini sangat unik, sebab dibangun di atas Top Ryde City, sebuah
pusat perbelanjaan terbaru dan terbesar di Australia. Konsep ini baru
yang pertama kali ada di negara tersebut. Per unit apartemen dijual
seharga Rp 4 miliar sampai Rp 20 miliar.
"Tidak perlu khawatir, di
Australia orang asing bisa memperoleh hak milik atas sebuah properti
asal merupakan bangunan baru. Kalau bangunan sekon, itu yang dilarang
pemerintah di sana," imbuh dia.
Di Indonesia, pihaknya menggandeng
Ray White dalam memasarkan produknya ini. Ditargetkan, penjualan di
berbagai negara di Asia bisa mencapai Rp 1 triliun atau setara 200 unit.
Sementara itu, Principal Ray White Solo, Susanto memaparkan, pihaknya
akan membidik pasar yang lebih spesifik.
Misalnya, orang tua yang
menyekolahkan anaknya di negara tersebut. Minggu (15/4) dia menggelar
pameran di Novotel dan pada Senin dia menggelar pameran serupa di
Yogyakarta untuk menarik konsumen. "Tidak muluk-muluk, kami targetkan
penjualan bisa lima unit di dua kota itu," tukasnya.
suaramerdeka.com
0 komentar:
Posting Komentar