Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang tekstil dan garmen
Indonesia, PT Sri Rejeki Isman (Sritex), menyatakan minatnya untuk ikut
serta dalam pembangunan rumah untuk para pekerja dan buruh yang
merupakan salah satu program Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera).
PT Sri Rejeki Isman yang berlokasi di daerah Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah ini, berencana membangun rumah bagi para pekerja Sritex Group dalam beberapa tahap. Presiden Komisaris Sritex H Mohammad Lukminto menyatakan, pada tahap pertama, pihaknya akan membangun sekitar 3.000 rumah pekerja.
PT Sri Rejeki Isman yang berlokasi di daerah Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah ini, berencana membangun rumah bagi para pekerja Sritex Group dalam beberapa tahap. Presiden Komisaris Sritex H Mohammad Lukminto menyatakan, pada tahap pertama, pihaknya akan membangun sekitar 3.000 rumah pekerja.
“Kami sudah memiliki tanah untuk lokasi
pembangunan rumah pekerja ini. Kami berharap dengan dukungan dari
Kemenpera rumah untuk para pekerja di perusahaan kami bisa lebih cepat
terealisasi,” kata Lukminto saat berkunjung ke kantor Kemenpera
baru-baru ini, seperti yang dilaporkan dalam keterangan resmi Kemenpera,
Senin (16/4/2012).
Lukminto menambahkan, pihaknya sangat
mendukung program rumah murah, karena dapat menolong para pekerja serta
buruh yang ingin memiliki rumah meskipun penghasilan bulanannya tidak
terlalu besar.
Sementara itu Menpera Djan Faridz mnyatakan,
Kemenpera, akan segera melakukan kunjungan lapangan untuk melihat
kesiapan lahan milik perusahaan yang akan ikut serta dalam program rumah
pekerja. Selain itu, Kemenpera juga siap memberikan bantuan parasarana,
sarana dan utilitas seperti jalan, saluran air serta solar cell untuk
lampu penerangan.
"Para pekerja juga bisa menggunakan KPR
Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), di mana angsuran rumah
yang harus dicicil oleh pekerja sangat murah dan suku bunga hanya 7,25
persen flat selama masa tenor. Oleh karena itu, Kemenpera dalam waktu
dekat akan segera meninjau kesiapan lahan dari PT Sritex sebagai lokasi
pembangunan rumah pekerja tersebut," ujar Djan.
0 komentar:
Posting Komentar