PT Freeport Indonesia, penambang emas terbesar di Indonesia menyediakan
dana CSR sebesar Rp 133 juta per rumah dari total hunian yang terbangun
sekitar 5.000 unit.
Dana ini sebagai pelengkap program pendirian rumah Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) yang hanya menyediakan Rp 11 juta per unit. Hal ini disampaikan Menpera, Djan Faridz di Jakarta, Rabu (18/4/2012).
"Kalau Freeport jatahnya 5.000 rumah. Seluruh Kabupaten dan Kota di sekitar tambang," jelasnya.
Ia
menambahkan, rumah baru ini hanya untuk Masyarakat Berpenghasilan
Rendah (MBR). Pemerintah menyediakan bantuan Rp 11 juta per unit, dari
kisaran harga rumah di Papua yang mencapai Rp 144 juta per unit.Dana ini sebagai pelengkap program pendirian rumah Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) yang hanya menyediakan Rp 11 juta per unit. Hal ini disampaikan Menpera, Djan Faridz di Jakarta, Rabu (18/4/2012).
"Kalau Freeport jatahnya 5.000 rumah. Seluruh Kabupaten dan Kota di sekitar tambang," jelasnya.
"Disana harga rumah Rp 144 juta, karena lokasinya ada di pegunungan. Jadi nambahnya Freeport luar biasa, kurangnya dari Rp 11 juta saja," tambah Djan.
Ia menambahkan, tipe rumah yang dibangun berbentuk kubus dan bulat atau lebih dikenal sebagai rumah Honai. Namun Djan tidak menerangkan rinci jumlah masing-masing tipe tersebut yang akan dibangun.
"Ada dua rumah. Kotak dan Honai. Honai itu lebih mahal lho. Ada masyarakat yang tidak mau rumah kotak, karena ada sudut dianggap ada setannya," tegasnya.
Selain Papua, pemerintah juga bekerja sama dalam mendirikan rumah baru bagi MBR di Sumbawa Barat. Bekerja sama dengan PT Newmont Nusa Tenggara (NNT), Djan akan mendirikan 883 rumah.
NNT sendiri telah menyediakan dana Rp 9,71 miliar."Ada kira-kira 883 itu kita kerjakan sendiri. Setiap rumah kita bantu Rp 11 juta," jelas Presiden Direktur PT NNT Martiono Hadianto.
detik.com
0 komentar:
Posting Komentar