Properti menjadi salah satu instrumen investasi yang semakin diminati.
Selain bentuknya riil, investasi di properti memiliki keuntungan karena
terlindung dari inflasi.
Harga properti dan tanah yang cenderung
selalu naik menjadi salah satu faktor yang menarik banyak investor di
sektor ini. Keuntungan yang didapatkan pun cukup besar. Apalagi
Indonesia merupakan negara dengan return of investment (RoI) yang tinggi
di sektor properti. Dilihat dari hasil (yield), sektor pasar modal saat
ini masih menjadi pilihan utama investor karena memiliki return yang
tinggi. Namun, untuk jangka panjang, properti adalah pilihan investasi
menguntungkan, setidaknya dibandingkan emas atau deposito.
Hingga
sekarang, properti mengalami pertumbuhan pesat karena selalu tumbuh di
atas inflasi. Permintaan serta persediaan produk unit properti menjadi
faktor yang memengaruhi tingginya angka pertumbuhan properti. Kalaupun
terjadi krisis,properti bisa diandalkan sebagai pelindung. Investasi di
bidang properti memiliki prospek jangka panjang, setidaknya dibandingkan
investasi lain, seperti saham dan deposito.
Properti adalah portofolio investasi yang memiliki dua keuntungan,yaitu dari sisi capital gain dan cash flow. Selain jumlahnya yang terbatas, nilai properti cenderung selalu mengalami kenaikan.
Dalam
dua atau tiga tahun mendatang, nilai properti akan terus naik jika
dibandingkan investasi lain yang sewaktu-waktu nilainya fluktuatif atau
bisa naik turun. Permintaan properti pada 2012 diperkirakan terus
menggeliat, antara lain karena proyeksi perekonomian Indonesia yang
terus membaik dan tingkat suku bunga yang diprediksi akan menurun.
Riset
Jones Lang LaSalle menyebutkan, pasar properti Indonesia, khususnya di
Jakarta, diprediksi akan terus bertumbuh secara positif. Iklim properti
di Tanah Air yang terus berkembang membuat investasi di sektor ini terus
meningkat.
Dibandingkan kota lainnya, properti di Jakarta lebih
menghasilkan RoI yang tinggi. Poin penting yang perlu diperhatikan
ketika akan membeli properti adalah lokasi. Teori yang berlaku umum
adalah semakin strategis suatu lokasi, akan semakin mahal harganya.
Dalam mempertimbangkan lokasi,ada baiknya konsumen melakukan survei
terlebih dahulu. Cobalah kunjungi daerah properti tersebut pada saat
hari kerja, pada saat libur, atau bahkan pada saat musim hujan.
Beberapa
pengembang properti menyebutkan bahwa properti yang mereka tawarkan
hanya berjarak sekian menit dari pusat kota. Coba lakukan survei, apakah
memang seperti yang dinyatakan oleh pengembang. Lihat juga kondisi
daerah tersebut ketika hujan. Jangan sampai membeli properti yang
ternyata rutin terendam banjir setiap turun hujan. Sebelum memutuskan
membeli, ada baiknya melakukan crosscheckke orang-orang yang biasa
beraktivitas di sekitar daerah tersebut.
Investasi properti dapat
membawa seseorang untuk menjadi benar-benar kaya. Kunci untuk
memperoleh kekayaan dalam properti adalah melalui capital gain. Sebagai
contoh, seseorang berinvestasi di sebuah apartemen di kawasan central
business district(CBD) seharga Rp500 juta dengan uang muka sebesar Rp50
juta. Sewa bulanan dari properti di kawasan CBD umumnya Rp5-6 juta,
cukup untuk membayar angsuran bank per bulan. Jadi, secara otomatis
angsuran bank dibiayai oleh sewa bulanan.
Kelebihan investasi
apartemen adalah tingginya tingkat permintaan. Apalagi, apabila lokasi
apartemen berada di kawasan CBD, kawasan permukiman ekspatriat, dan
lingkungan kampus. Lingkungan CBD di Jakarta saat ini memiliki tiga
kawasan utama, yakni Jalan Sudirman-Thamrin, Jalan Gatot Subroto, dan
Jalan HR Rasuna Said. Sementara kawasan ekspatriat, seperti Kemang,
Jakarta Selatan, dan untuk kawasan dengan banyak kampus seperti di Jalan
S Parman, Jakarta Barat. Biasanya, apartemen untuk sewa dipilih yang
berlokasi dekat dengan tempat kerja.
Dengan demikian, jangka
waktu sewanya sekitar dua sampai tiga tahun. Selain itu, risiko
kekosongan apartemen terbilang rendah. Apalagi, jika didukung lokasinya
yang nyaman sebagai tempat tinggal. Hal ini tentu membuat penyewa betah
dan terus menempati apartemen tersebut.
Kelebihan terakhir,
apartemen memiliki capital rate tinggi sekitar 7-10 persen. Dengan
risiko kekosongan unit rendah, maka pendapatan yang datang dari biaya
sewa jadi lancar. Ini membuat capital rate-nya tinggi dibandingkan investasi properti seperti rumah sewa, ruko, atau rukan.
okezone.com
0 komentar:
Posting Komentar