Setelah menerbitkan obligasi senilai US$ 150 juta, PT Alam Sutera
Realty Tbk (ASRI) bergerak cepat dan mengincar sejumlah lahan di wilayah
Serpong dan Pasar Kemis, Tangerang.
Nathan Tahugraha, Investor Relation ASRI mengatakan, akuisisi lahan
di wilayah penunjang Jakarta tersebut akan dilakukan secara bertahap
hingga lima tahun ke depan sehingga ASRI akan memiliki satu township di
wilayah Pasar Kemis, Tangerang.
“Dana US$ 120 juta dari hasil penerbitan obligasi kami gunakan untuk
mengakuisisi lahan di Serpong dan Pasar Kemis. Ini sejalan dengan proyek
kami membangun kawasan baru di Pasar Kemis,” katanya saat dihubungi di
Jakarta, Selasa (10/4).
Hendra Kurniawan, Sekretaris Perusahaan ASRI menambahkan, perseroan
berencana membebaskan lahan seluas 1.000 hektare (ha) di wilayah
tersebut. Namun pengembangan lahan di Pasar Kemis itu akan dilakukan
secara bertahap. "Per tahun, kami mengalokasikan Rp 300 miliar, agar
kawasan tersebut bisa menjadi township seperti Alam Sutera,” jelasnya.
Akuisisi lahan di Serpong dilakukan untuk meningkatkan fasilitas
penunjang hunian sehingga dapat meningkatkan harga jual properti di
kawasan tersebut. ASRI merencanakan membangun sarana olah raga dan
hiburan bagi penghuni kawasan Alam Sutera di lahan tersebut.
Target 2012
Nathan memastikan, selain pembebasan lahan di dua wilayah tersebut,
ASRI juga terus mengembangkan kawasan Alam Sutera di Serpong. Bahkan,
perseroan telah mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 2,2 triliun - Rp 2,4 triliun pada tahun ini.
ASRI akan menggunakan capex tersebut untuk melanjutkan pembangunan
proyek, seperti pembangunan mal, perkantoran, dan apartemen di kawasan
superblok Alam Sutera. Maklum, ASRI memasang target pembangunan
superblok tersebut akan kelar pada akhir tahun ini.
“Untuk mal di kawasan superblok butuh investasi Rp 520 miliar.
Sementara perkantoran dan apartemen masing-masing membutuhkan biaya
sekitar Rp 150 miliar. Kami berharap semua pembangunan itu akan selesai
akhir tahun ini,” jelasnya.
Dengan sejumlah pembangunan tersebut, ASRI menargetkan marketing
sales hingga sebesar Rp 3,5 triliun pada tahun ini, atau bertumbuh
sebesar 20% ketimbang torehan pada tahun lalu. Sekadar catatan, 2011
lalu, ASRI berhasil membukukan pendapatan Rp 1,38 triliun, atau tumbuh
81% ketimbang torehan mereka di 2010. Sementara laba bersih ASRI meroket
dua kali lipat, menjadi Rp 602,7 miliar.
Yang jelas, Hendra menegaskan, ketentuan uang muka atau down payment
(DP) sebesar 30% dari harga jual tidak akan berpengaruh pada penjualan
ASRI pada tahun ini. “Karena sejak awal, kami memang memasang ketentuan
30% untuk DP di setiap kawasan yang kami miliki,” katanya.
0 komentar:
Posting Komentar