Besaran uang muka atau down payment (DP) kredit kepemilikan rumah (KPR)
sebesar 30 persen yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI) tentu
akan sangat memberatkan masyarakat dalam upaya memiliki rumah idaman.
Untuk itu, perlu siasat jitu dalam menghadapi kondisi ini, khususnya bagi Anda yang berencana untuk membeli rumah dengan cara KPR. Simak beberapa trik berikut ini yang disampaikan oleh salah satu konsultan teknis PT MRE Financial & Business Advisory Lili Pratiwi kepada okezone, Senin (19/3/2012)
. Untuk itu, perlu siasat jitu dalam menghadapi kondisi ini, khususnya bagi Anda yang berencana untuk membeli rumah dengan cara KPR. Simak beberapa trik berikut ini yang disampaikan oleh salah satu konsultan teknis PT MRE Financial & Business Advisory Lili Pratiwi kepada okezone, Senin (19/3/2012)
1. Tabungan untuk DP.
Hal pertama yang wajib dilakukan adalah menyiapkan jumlah uang muka (DP) yang wajib dibayar. Ambil contoh harga rumah yang akan dibeli sebesar Rp300 juta, maka jumlah DP yang wajib kita siapkan adalah 30 persen dari Rp300 juta, sama dengan Rp90 juta. Tabungan ini sumbernya bisa dari pendapatan, bonus, ataupun THR.
2. Waktu dan porsi simpanan.
Sebaiknya persiapkan jauh-jauh hari simpanan Anda yang akan digunakan untuk membeli rumah, paling tidak uang mukanya. Porsinya tergantung seberapa besar kemampuan. Jika Anda dapat menabung dalam porsi besar, tentu waktunya akan lebih singkat, namun sebaliknya jika kemampuan saving money Anda kecil, sudah pasti waktunya akan lama untuk mencapai target.
3. Perhitungan cicilan.
Membeli rumah lewat KPR tentu saja mewajibkan Anda untuk mambayar cicilan bulanan yang telah ditentukan. Anda harus menghitung dengan saksama besaran cicilan bulanan yang jumlahnya tidak boleh lebih dari 30 persen dari pendapatan bersih.
Misalnya pendapatan Anda sebesar Rp5 juta per bulan, maka cicilan maksimal Rp1,5 juta per bulan. Pihak bank pun tidak akan mengabulkan kredit Anda jika cicilan melebihi batas 35 persen dari total pendapatan.
4. Tabungan 20 persen.
Keluarkan 20 persen dari pendapatan Anda per bulan untuk ditabung dan tidak boleh diganggu gugat. Ini wajib dilakukan untuk dapat meraih tujuan membeli rumah impian.
5. Buat rencana keuangan.
Buatlah daftar pengeluaran Anda yang rutin dan nonrutin. Juga untuk kebutuhan tak terduga bisa sebesar 5-10 persen. Namun, jika kurang dari ini pun boleh, tergantung jumlah besaran tabungan Anda.
6. Jangka waktu kredit.
Jika Anda merasa kredit 10 tahun dengan jumlah cicilan bulanan yang cukup berat, maka sebaiknya Anda mengajukan untuk perpanjangan jangka waktu kredit hingga 15 tahun. Sehingga memungkinkan Anda untuk menyicil dengan jumlah yang lebih ringan.
7. Mengurangi tingkat konsumtif.
Untuk mencapai rumah tujuan Anda, langkah yang tepat adalah dengan mengurangi tingkat konsumtif. Misalnya dikurangi untuk biaya rekreasi dan kegiatan aktualisasi diri lainnya seperti wisata mal, nongkrong, sambil ngopi-ngopi, dan sebagainya.
8. Ketahui besaran suku bunga.
Sangat penting mengetahui suku bunga kredit yang ditetapkan pihak bank. Suku bunga dapat naik dan turun kapan saja sesuai kondisi ekonomi negara. Masing-masing bank memiliki aturan dan suku bunga yang berbeda-beda. Untuk itu, Anda wajib memahaminya agar tidak ada kekeliruan perhitungan yang dapat menimbulkan masalah.
9. Cek kredibilitas bank.
Yang terakhir, namun tak kalah pentingnya adalah mengetahui kredibilitas dan service (pelayanan) bank yang bersangkutan. Sangat baik jika service-nya dapat mempermudah Anda dalam melakukan kredit. Hal ini menyangkut jangka waktu kredit juga pelunasan cicilan bulanan.
Semoga bermanfaat!
(okezone.com)
0 komentar:
Posting Komentar