Kamus Webster mendefinisikan spekulasi sebagai “tindakan dalam
bisnis tak lazim, berkaitan dengan pencetakan profit dari fluktuasi
harga. Atau memasuki suatu bisnis yang melibatkan risiko-risiko yang
tidak biasa, guna beroleh kesempatan meraup keuntungan yang luar biasa
besar”. Perbedaan yang mendasar antara investasi dengan spekulasi adalah
: dalam berinvestasi, kita menanamkan sejumlah uang dalam membuat
perhitungan-perhitungan untuk mengharapkan keuntungan di masa depan yang
tak pasti. Intinya, dalam investasi kita telah membuat
perhitungan-perhitungan untuk menghadapi risiko yang bakal terjadi.
Sebaliknya, spekulasi pada umumnya mengabaikan faktor risiko yang
mungkin muncul. Contohnya, Anda melakukan spekulasi dengan membeli
sebuah rumah yang sertifikatnya hilang. Rumah seperti ini pasti harganya
lebih murah, namun bila sertifikat tersebut tidak ditemukan, maka nilai
investasi tersebut bisa hilang. Jadi, investasi lebih terukur dibanding
spekulasi. Biasanya, keuntungan yang diharapkan dari spekulasi lebih
tinggi dibanding keuntungan yang diharapkan dari investasi. Hal ini
dikenal dengan istilah investasi high risk, high return.
Bila seorang investor berupaya mengukur parameter risiko dan keuntungan investasi properti
atas dasar analisis, maka hal tersebut merupakan tindakan investasi.
Sebaliknya, bila seorang investor tidak mengestimasi risiko, sementara
metode analisis yang digunakan adalah dugaan, naluri, dan intuisi, maka
dapat dipastikan tindakan tersebut adalah bersifat spekulatif.
sumber : http://www.panangianschool.com
0 komentar:
Posting Komentar