Pemerintah Kota Depok mengaku sulit menyediakan rumah murah Rp70 juta
yang digagas Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera). Sebab, harga
lahan di Kota Depok sudah tinggi.
Kepala Dinas Tata Kota dan Permukiman Kota Depok, Nunu Heryana mengatakan bahwa harga tanah di pinggiran Kota Depok pun tinggi. Bahkan di Curug dan Pondokpetir, Bojongsari sekalipun. Menurut Nunu, untuk mewujudkan hal itu tampaknya tidak bisa ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah melainkan harus ada kerja sama dengan pihak ketiga.
Kepala Dinas Tata Kota dan Permukiman Kota Depok, Nunu Heryana mengatakan bahwa harga tanah di pinggiran Kota Depok pun tinggi. Bahkan di Curug dan Pondokpetir, Bojongsari sekalipun. Menurut Nunu, untuk mewujudkan hal itu tampaknya tidak bisa ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah melainkan harus ada kerja sama dengan pihak ketiga.
"Program Kemenpera itu belum disosialisasikan ke Pemkot Depok. Karena itu kami tidak tahu implementasinya bagaimana. Jadi kami tidak paham. Tapi kalau mau diwujudkan yah harus kerja sama dengan pihak ketiga," imbuhnya kepada wartawan di Balaikota, Selasa (13/3/2012).
Nunu menambahkan, sebelum Kemenpera meluncurkan rumah murah, pada 2010 telah ada program kawasan siap bangun (kalisba) dan lingkungan siap bangun (Lisba). Program itu kini akan dibahas lebih lanjut pada tahun ini. Rencananya lahan yang akan disediakan di wilayah Pengasinan.
"Untuk mewujudkan program ini, harus dibentuk Badan Pengelola Independen (BPI). Kami akan bahas ini termasuk berapa jumlah uang muka dan sebagainya," paparnya.
Anggota Komisi C DPRD Kota Depok dari Fraksi Golkar, Babai Suhaimi mengatakan Pemkot Depok akan kesulitan menyediakan lahan murah. Sebab harga tanah di Depok paling murah itu umumnya Rp200 ribu per meter. Bahkan harga tanah di Cipayung, Pancoranmas sudah mencapai Rp300 ribu. Jika pun ada harga tanah yang murah dipastikan lokasinya tidak strategis dan aksesnya tidak memungkinkan. Lahan itu pun berada di luar Kota Depok.
"Program ini bagus, karena diperuntukkan bagi ekonomi lemah seperti tukang baso. Tapi sulit diwujudkan di Depok dan Bodetabek. Program ini bagus untuk daerah-daerah. Tapi bagus juga mengajak pihak ketiga," tandasnya.
Babai menambahkan, Kemenpera dalam menjalankan program itu harus memikirkan banyak hal. Pertama adalah lokasi yang ditentukan aksesnya mudah dijangkau. Bila sulit dijangkau maka rumah itu tidak akan laku dijual, bahkan jika pun dibeli tidak akan ditempati melainkan menjadi investasi.
"Kemudian juga menghindari perumahan itu menjadi kantong-kantong penumpukan baru warga di pinggiran ibu kota," tegas Babai.
http://property.okezone.com/read/2012/03/13/475/592463/rumah-murah-sulit-dibangun-di-depok
0 komentar:
Posting Komentar