JAKARTA. Cara berjualan produk properti lewat internet perlahan mulai
tampak. Terlihat dari bermunculannya perusahaan online yang meladeni
bisnis properti.
Darmadi Darmawangsa, Ketua Asosiasi Real Estate Broker Indonesia
(Arebi), berpendapat portal menjadi kanal marketing baru bagi broker dan
pengembang. Ambil contoh Rumah123.com yang bersinergi dengan
Iproperty.com.
Sekitar 70% proyek yang ditawarkan berupa properti bekas, selebihnya properti baru. "Semua properti ditawarkan di sini, properti untuk kalangan menengah ke atas juga dijual di portal properti online ini," kata Darmadi kepada KONTAN, Rabu (26/10).
Umumnya broker mendapat komisi 2,5% dari penjualan. Ini jelas membantu pengembang melariskan proyeknya. Tapi, pengembang jangan berharap banyak dulu lewat metode ini. Sebab, umumnya pembeli properti berusia 40 tahunan. Sementara pada periode usia itu, kecenderungannya konsumen properti jarang yang rajin mengakses internet untuk mencari rumah atau apartemen. "Sebab orang pikir-pikir mau beli online, biasanya lihat langsung. Sekalipun seken, tetap lebih aman kalau lihat langsung," terus dia.
Sekitar 70% proyek yang ditawarkan berupa properti bekas, selebihnya properti baru. "Semua properti ditawarkan di sini, properti untuk kalangan menengah ke atas juga dijual di portal properti online ini," kata Darmadi kepada KONTAN, Rabu (26/10).
Umumnya broker mendapat komisi 2,5% dari penjualan. Ini jelas membantu pengembang melariskan proyeknya. Tapi, pengembang jangan berharap banyak dulu lewat metode ini. Sebab, umumnya pembeli properti berusia 40 tahunan. Sementara pada periode usia itu, kecenderungannya konsumen properti jarang yang rajin mengakses internet untuk mencari rumah atau apartemen. "Sebab orang pikir-pikir mau beli online, biasanya lihat langsung. Sekalipun seken, tetap lebih aman kalau lihat langsung," terus dia.
Sehingga, sejauh ini berjualan properti di online baru menjadi ajang
memberi informasi. Darmadi meramalkan bisnis properti online bakal
semarak pada 5-10 tahun lagi, saat orang dari segala umur sudah melek
teknologi. Juga, ketika usia pembeli properti lebih luas.
Sekadar informasi, dari prediksi penjualan properti yang menyentuh Rp 170 triliun tahun ini, sekitar 70% di antaranya produk seken.
Sumber: Kontan.co.id
Sekadar informasi, dari prediksi penjualan properti yang menyentuh Rp 170 triliun tahun ini, sekitar 70% di antaranya produk seken.
Sumber: Kontan.co.id
0 komentar:
Posting Komentar