Penyerapan ruang kantor di kawasan CBD kuartal I -2012 turun menjadi
73.000 meter persegi (m2) dari kuartal sebelumnya seluas 75.000 m2. Ini
merupakan hasil riset dari konsultan properti Jones Lang LaSalle
Indonesia, yang dipublikasikan hari ini (11/4).
Todd Lauchlan, Country Head Jones Lang LaSalle bilang,
penurunan serapan perkantoran itu bukan karena penurunan daya beli.
Melainkan karena terbatasnya ruang perkantoran berkualitas yang tersedia
di pasaran.
Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan ruang kantor terkonsentrasi
di gedung grade A yang menyediakan ruang perkantoran berkualitas.
"Seiring menipisnya ruang di segmen ini membuat tingkat penyerapannya
turun, dan ini menguntungkan bagi perkantoran di grade B," terang
Lauchlan.
Dari sisi harga, perkantoran di kawasan CBD naik sebesar 5% dibanding
kuartal sebelumnya, Kenaikan tertinggi ada pada harga sewa gedung grade
A sebesar 8%.
Angela Wibawa, Project Leasing dari Jones Lang LaSalle menambahkan,
permintaan perkantoran di daerah non CBD naik 13% menjadi sekitar 40.000
m2. Kontribusi terbesar berasal dari penyerapan ruang kantor di Jakarta
Selatan dan Jakarta Barat.
Dalam hal tarif sewa bahwa kenaikan tertinggi terjadi di Jakarta
Barat sebesar 6%, dan Jakarta Selatan 5%. Secara keseluruhan, kenaikan
tarif sewa perkantoran di daerah non CBD di Jakarta naik 4%.
0 komentar:
Posting Komentar