Suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) tercatat paling murah sepanjan
sejarah. Bahkan telah menyentuh angka 8%. Atas patokan bunga KPR ini
membawa minat tinggi masyarakat dalam membeli properti.
Sebelumnya,
suku bunga sebelum krisis, tahun 1996 mencapai 18%. Waktu krisis bahkan
mencapai 40% lebih. Kini makin lama terus turun, mencapai 8%. Luar
biasa sekali.
"Belum pernah dalam sejarah Indonesia tingkat bunga KPR serendah ini. Dengan bunga rendahm Sari percaya minat properti tidak akan
surut. Bahkan terus menjulang hingga 2013," ujar M Subhan Alwi Hamu,
Direktur Utama Fajar Utama Realty, Selasa (24/4).
Menurutnya, dengan penurunan suku bunga KPR akan mengingkatkan daya
beli masyarakat untuk memiliki rumahm, tidak hanya pada real estate.
Permintaan akan perumahan pun menunjukkan peningkatan signifikan.
"Akan naik terus. Apalagi di Indonesia, middle income luar biasa sekali," ucapnya.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), pengucuran Kredit Kepemilikan
Rumah (KPR) dan Kredit Kepemilikan Apartemen (KPA) hingga Februari 2012
telah mencapai Rp 191,17 triliun. Angka ini mengalami kenaikan hingga
33% jika dibandingkan pada Februari 2011 yang hanya mencapai Rp 143,51 triliun.
Kredit segmen properti KPR dan KPA ini terus mengalami peningkatan
dari tahun ke tahunnya. Bank BUMN paling banyak menyalurkan KPA dan KPR
yakni mencapai Rp 93,40 triliun. Kemudian disusul dengan Bank Swasta
Nasional yang mengucurkan kredit KPR dan KPA hingga Rp 83,52 triliun.
Secara keseluruhan, kredit properti termasuk kredit real estate dan
kredit konstruksi hingga Februari 2012 mencapai Rp311,17 triliun lebih
tinggi dibandingkan pada Februari 2011 yang hanya mencapai Rp 243,08
triliun.
ujungpandangekspres.com
http://serbaserbiproperti-abproperty.blogspot.com/2012/04/maks.html
ujungpandangekspres.com
http://serbaserbiproperti-abproperty.blogspot.com/2012/04/maks.html
0 komentar:
Posting Komentar