VIVAnews - Pasokan properti perkantoran di kawasan
TB Simatupang, Jakarta Selatan, rawan kelebihan pasokan dalam dua tahun
mendatang. Wilayah yang diprediksi bakal jadi kawasan elit baru ini tengah diserbu pengembang-pengembang besar dengan mendirikan gedung pencakar langit.
"Saat ini sedang dibangun 4-5 gedung baru, tentunya ini berat bila tak dibarengi permintaan yang tinggi," kata Senior Research Manager Knight Frank Indonesia Hasan Pamudji dalam perbincangan dengan VIVAnews, 4 April 2012.
"Saat ini sedang dibangun 4-5 gedung baru, tentunya ini berat bila tak dibarengi permintaan yang tinggi," kata Senior Research Manager Knight Frank Indonesia Hasan Pamudji dalam perbincangan dengan VIVAnews, 4 April 2012.
Lembaga konsultan properti elit ini menyatakan, dalam dua tahun, saat gedung-gedung baru jadi, pasokan perkantoran di wilayah itu akan meningkat dua kali lipat menjadi 800 ribu meter per segi. "Saya pikir nanti akan over supply," katanya.
Hasan mengatakan, permintaan kantor di wilayah itu lebih banyak diminati oleh perusahaan-perusahaan perminyakan yang menginginkan integrasi dengan perusahaan-perusahaan pendukung yang telah lama berada di situ. "Tak semua perusahaan menginginkan di wilayah yang baru tumbuh ini," katanya.
Kemacetan dan kurangnya infrastruktur menjadi alasan utama wilayah TB Simatupang. "Kawasan ini sering macet, terutama saat jam sibuk. Sementara alternatif transportasi tak ada, kecuali tol," katanya.
Meski demikian, wilayah ini memiliki kelebihan dibandingkan yang lain. Tersedianya kawasan hunian mewah di kawasan itu membuat para pemilik perusahaan mempertimbangkan memboyong kantor ke TB Simatupang agar dekat dengan tempat tinggal.
Tak terpengaruh BBM
Meningkatnya harga bahan bangunan akibat rencana kenaikan harga bahan
bakar minyak yang tak jadi, tak membuat harga sewa perkantoran
meningkat. Ini berbeda dengan perumahan yang telah menaikkan harga
sekitar 5-15 persen.
Para pengelola gedung justru jauh lebih tertekan bila yang naik tarif listrik. "Ini langsung akan menaikkan harga sewa perkantoran," ujar Hasan. (umi)
Para pengelola gedung justru jauh lebih tertekan bila yang naik tarif listrik. "Ini langsung akan menaikkan harga sewa perkantoran," ujar Hasan. (umi)
0 komentar:
Posting Komentar